Spyware Pegasus Asal Israel Masih Menggila, Pengamat Beri Tips Terhindar dari Serangan Siber Ini

Spyware Pegasus Asal Israel Masih Menggila, Pengamat Beri Tips Terhindar dari Serangan Siber Ini
News.com.au
Editor: Admin Teras Techno —Rabu, 28 Juli 2021 08:37 WIB

TERASJABAR.ID - Spyware Pegasus dari Perusahan NSO Group asal Israel kerap menargetkan aktivis, politikus, jurnalis, dan sejumlah pejabat negara di seluruh dunia.

Sebelumnya bos Amazon, Jeff Bezos menjadi korban spyware Pegasus setelah percakapan WhatsApp antara dirinya dengan Pangeran Saudi Mohammed bin Salman bocor gegara spyware Pegasus.

LIHAT JUGA:






View this post on Instagram

A post shared by Teras Jabar (@terasjabar.id)


Berselang beberapa waktu kemudian, giliran Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang menjadi korban spyware Pegasus hingga ia bersama pejabat di kabinetnya mengganti ponselnya.

Pengamat siber dari CISSReC, Pratama Persadha mengimbau meski sasaran spyware Pegasus tak menargetkan kalangan sipil, langkah antisipasi perlu dilakukan.

Terutama mereka yang berprofesi sebagai jurnalis dan aktivis yang memiliki risiko pengintaian, kunci pengamanan ada di nomor ponsel.

TONTON JUGA:

"Meski masyarakat biasa tidak akan pernah menjadi sasaran pegasus, ada baiknya kita perlu menjaga data pribadi ponsel. Imbauan ini di antaranya perlu adanya proteksi khusus pada nomor ponsel para pejabat tinggi negara yang rawan menjadi sasaran spionase asing. Adapaun aktivis dan jurnalis  perlu juga mewaspadai semua aktivitas mencurigakan di ponsel, karena di timur tengah banyak yang menjadi sasaran adalah aktivis HAM dan demokrasi," katanya kepada Tribunnews.com, Selasa (27/7/2021).

BACA JUGA:Menyemangati Nakes COVID-19, Komunitas Jurnalis Bandung Berbagi Paket Sembako

Selain itu, langkah antisipasi juga harus dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Intelijen Negara, dan Badan Siber dan Sandi Negara berupa edukasi kepada semua pihak.

Potensi ancaman spyware ini wajib disosialisasikan terutama di lingkungan pemerintahan dan pertahanan negara.

"Harus ada sinergitas dari Kominfo, BIN, dan BSSN misalnya dalam bentuk edukasi menyeluruh kepada semua pihak yang rawan menjadi sasaran Pegasus. Contoh, tahun lalu beberapa email diplomat tanah air menjadi sasaran malware body aria yang menurut BIN berasal dari hacker Tiongkok. Selain itu, data pribadi sangat penting dijaga oleh individu yang rawan disasar Pegasus adalah nomor seluler utama yang dipakai untuk WhatsApp," pungkasnya.

Sebagai informasi, saat ini tokoh-tokoh penting memang masih menjadi target utama dari Spyware Pegasus.

Namun, tidak menutup kemungkinan hal yang sama juga akan menyerang masyarakat biasa apabila tidak ada langkah proteksi dini dalam mengamankan data pribadi di ponsel. 

(SUMBER TRIBUNNEWS.COM)

Spyware Pesgsdud Serangan Siber Israel


Loading...