Wali Kota Solo Mengaku Kesulitan Terapkan PSBB Untuk Meminimalisir Penyebaran Covid-19 'mau PSBB ya sulit'

Wali Kota Solo Mengaku Kesulitan Terapkan PSBB Untuk Meminimalisir Penyebaran Covid-19 'mau PSBB ya sulit'
(AyoSemarang.com : Google)
Editor: Epenz Hot News —Senin, 21 September 2020 13:59 WIB

Terasjabar.id - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengaku kesulitan untuk menerapkan pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) guna meminimalisir penyebaran Covid-19. Letak geografis Kota Solo yang dikelilingi oleh enam kabupaten menjadikan pembatasan tersebut sulit di terapkan.

“Solo ini, mau PSBB ya sulit, tidak ya sulit. Namun lebih baik ya seperti ini. Karena kalau PSBB harus masang pagar mengelilingi batas kota ya sulit,” ujar Rudy disela Rapimkota Kadin Solo, di Solo Paragon Hotel & Residence, Senin (21/9).

Rudy mengatakan, Kota Solo selama ini menjadi sentra bisnis untuk 6 kabupaten di sekitarnya. Yakni Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar, Klaten, Wonogiri dan Sragen. Sehingga jika harus membatasi keenam wilayah tersebut tidak dimungkinkan. Jumlah penduduk Kota Solo yang hanya sekitar 600 ribu, saat siang hari, bisa mencapai 3 juta lebih karena kedatangan warga kota lainnya.

“Kalau siang hari itu bisa 3 juta, karena masyarakat Sukoharjo ke sini, Boyolali ke sini, Klaten, Karanganyar, Sragen, Wonogiri semua ke Solo. Padahal kalau malam hari hanya sekitar 600 ribu jiwa,” katanya.

Rudy menambahkan saat ini pihaknya fokus pada pemulihan ekonomi Kota Solo tanpa mengabaikan penegakan protocol kesehatan. Langkah-langkah strategis dan komprehensif perlu dilakukan. Di kota Solo, menurutnya, yang paling terdampak akibat Pandemi Covid-19 adalah pedagang kaki lima (PKL) terutama di sektor usaha kuliner.

Sementara di sektor lainnya, Pemkot Solo memberikan kesempatan kepada perhotelan untuk mulai membuka usahanya dengan menerima tamu, menggelar hajatan, meeting dan kegiatan lainnya. Kegiatan tersebut diizinkan dengan syarat tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk menghindari terjadinya penularan Covid-19.

“Kita memberi kesempatan bagi para pengusaha perhotelan,untuk meeting, menerima tamu, hajatan dan lain sebagainya. Kita berikan kesempatan 50 persen dari kapasitas. Dan ini merupakan salah satu tekat kita bersama sama untuk memulihkan perekonomian di Solo,” terangnya.

Sebagai upaya pencegahan penyebaran Corona, Rudy mengaku telah menerapkan isolasi mandiri dalam bentuk kecil atau mikro kecil (Micil). Jika dalam satu rumah ada yang terpapar Corona, isolasi hanya akan dilakukan dalam radius tertentu dari warga yang terpapar. Selanjutnya pemerintah kota Solo akan menjamin logistik warga yang diisolasi tersebut sehingga tidak mau keluar rumah.

“Cara ini lebih efektif, dibandingkan kita melakukan isolasi dalam sekalah yang besar,” katanya.

Disadur dari INews.id

Pandemi Virus Corona PSBB Wali Kota Solo


Loading...