Pasca Banjir dan Tanah Longsor di Kabupaten Bolaang Mongondouw Selatan, Pemprov Sulut Pastikan Stok Kebutuhan Pokok Tetap Aman

Pasca Banjir dan Tanah Longsor di Kabupaten Bolaang Mongondouw Selatan, Pemprov Sulut Pastikan Stok Kebutuhan Pokok Tetap Aman
(Antara : Google)
Editor: Epenz Hot News —Minggu, 26 Juli 2020 11:41 WIB

Terasjabar.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) memastikan stok kebutuhan pokok di Kabupaten Bolaang Mongondouw Selatan (Bolsel) aman pascabanjir dan tanah longsor. Pemprov terus berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bolsel untuk memastikan masalah pangan.

"Kami terus melakukan koordinasi dengan Disperindag Bolse. Jika terjadi kelangkaan, secepatnya bahan pokok dipasok ke daerah itu," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Sulut, Ronny Erungan, di Manado, Sabtu (25/67/2020).

Dia mengatakan, banjir dan tanah longsor pada Jumat (24/7/2020) menyebabkan sejumlah akses jalan putus. Peristiwa tersebut pasti berdampak, tetapi pemerintah akan berupaya merespon dengan cepat.

"Kami tidak akan tinggal diam dan akan terus memantau. Jika ada kelangkaan akan segera dipasok baik beras, gula dan sebagainya," katanya.

Saat ini, stok bahan pokok di Sulut cukup banyak, baik beras, gula, daging, tepung terigu dan minyak goreng.

Sebelumnya, banjir terjadi di Bolsel, Sulut pada Jumat (24/7/2020) dini hari ini sekitar pukul 01.30 WIB dengan TMA 50-150 sentimeter. Banjir diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Salongo, Sungai Molibagu, Sungai Tolondadu dan beberapa sungai lainnya.

Berdasarkan data akun twitter BNPB Indonesia, ada 22 desa yang terdampak banjir di Bolsel. Kecamatan Bolaang Uki ada 12 desa, Kecamatan Helumo enam desa, dan Kecamatan Tomino empat desa.

Akibat banjir ini, warga mengungsi di balai desa dan rumah saudara. Kurang lebih 18.487 Kepala Keluarga (KK) terdampak sementara kerugian material mencapai 18.487 unit rumah.

Disadur dari iNews.id

Pemprov Sulut Stok Kebutuhan Pokok Banjir Tanah Longsor


Loading...