KAI juga memperbarui data wilayah rawan di seluruh Indonesia. Tahun ini terdapat 177 titik yang menjadi prioritas pemantauan, terdiri dari 110 lokasi di Pulau Jawa dan 67 lokasi di Sumatera.
Titik-titik tersebut terus diawasi, terutama yang berisiko mengalami tanah longsor, banjir, dan pergeseran tanah saat musim hujan.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, KAI telah menyiapkan berbagai perlengkapan darurat seperti bantalan rel, rel cadangan, pasir, peralatan penerangan, dan jembatan darurat di lokasi-lokasi strategis.
Perlengkapan tersebut ditempatkan sedekat mungkin dengan wilayah rawan agar bisa segera digunakan jika dibutuhkan.
Seluruh petugas yang bertugas di lapangan telah mengikuti pelatihan kesiapsiagaan. Mereka dilatih untuk mengenali tanda-tanda awal gangguan serta melakukan langkah penanganan cepat jika ditemukan kondisi yang berpotensi menghambat perjalanan kereta.
Regu perawatan juga disiagakan selama 24 jam untuk memastikan jalur tetap aman dilalui.
Anne menegaskan bahwa koordinasi antara petugas lapangan dan pusat pengendalian terus dilakukan secara intensif.
“Setiap detail kami siapkan dengan matang, mulai dari kesiapan jalur hingga petugas pengawas di lapangan. Kami ingin memastikan pelanggan dapat bepergian dengan tenang selama libur Natal dan Tahun Baru,” tutup Anne.***



















