TERASJABAR.ID – Curving merupakan istilah yang menggambarkan perilaku seseorang yang sengaja menjaga jarak dan menghindari kejelasan dalam komunikasi, terutama dalam konteks hubungan personal seperti pertemanan atau percintaan.
Istilah ini semakin dikenal di kalangan anak muda karena sering terjadi, khususnya di era komunikasi digital.
Dalam banyak kasus, curving dilakukan untuk menghindari konflik, rasa tidak nyaman, atau karena pelaku belum siap menjalin komitmen.
Sayangnya, pola komunikasi ini kerap membuat pihak lain merasa bingung, tidak dihargai, hingga mengalami stres emosional.
Ciri-Ciri Curving yang Perlu Dikenali:
Respons Lambat dan Singkat: Pelaku curving biasanya membalas pesan dalam waktu lama dan dengan jawaban seadanya, seperti “iya”, “oke”, atau emoji.
Selalu Punya Alasan Menolak: Mereka kerap menolak ajakan bertemu atau berinteraksi dengan alasan yang diulang-ulang, seperti sibuk atau capek.
Enggan Menolak Secara Langsung: Tidak mengatakan tidak secara eksplisit, melainkan menggunakan janji palsu seperti “nanti kita atur lagi.”
Komunikasi Tetap Ada, Tapi Dingin: Masih merespons, namun terkesan sekadar formalitas dan tidak menunjukkan ketertarikan untuk berbicara lebih lanjut.
Menghindari Topik Hubungan: Ketika diajak bicara soal hubungan atau perasaan, pelaku akan mengalihkan atau menghindari topik tersebut.
Perbedaan Curving dan Ghosting:
Berbeda dengan ghosting yang memutus komunikasi secara tiba-tiba dan total, curving masih menjaga kontak tapi dengan cara pasif dan tanpa komitmen jelas.
Cara Menghadapi Curving:
Kenali tanda-tandanya sejak awal, bicarakan secara terbuka, fokus pada diri sendiri, dan berani mengambil keputusan jika merasa hubungan ini tidak sehat.
Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika mengalami dampak emosional yang berat.-***
















