TERASJABAR.ID – Sampah masih menjadi permasalahan serius di Kota Bandung hingga saat ini.
Tak hanya sampah yang dihasilkan rumah tangga dan industri, sampah dari sungai yang dibuang sembarangan juga menjadi soal tersendiri.
Untuk mengatasi hal itu, Pemkot Bandung berupaya lakukan inovasi dengan menerapkan Mesin Olah Runtah atau disingkat Motah-19.
Mesin ini disebut bisa mengolah hingga 2-4 ton sampah per hari.
Motah-19 berada di Tempat Pengolahan Sampah dengan prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R) Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Kelurahan Cisaranten Wetan, Kecamatan Cinambo.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Diskominfo Kota Bandung, Motah-19 berfungsi membakar sampah hasil pengerukan sungai tanpa bahan bakar tambahan.
Motah-19 bisa menghasilkan 10 kg abu per ton sampah. Abu itu dapat diolah menjadi bata beton.
Motah-19 menjadi solusi untuk mengurangi timbunan sampah sungai yang menyebabkan banjir.
Dengan Motah-19, sampah hasil pengerukan sungai dapat diolah langsung tanpa harus dibuang ke TPA.
Sebelum kehadiran Motah-19, sampah hasil pengerukan sungai hanya ditampung sementara sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).