“FFD memberikan kontribusi fundamental dalam membangun kultur menonton yang kritis, memperluas distribusi pengetahuan, dan membuka ruang bagi sineas muda untuk bereksperimen. Kegiatan seperti festival dokumenter mendorong penguatan kapasitas kreator dan membantu daerah tumbuh menjadi pusat kreativitas yang menghasilkan peluang ekonomi baru,” tuturnya.
FFD 2025 memasuki edisi ke-24 dengan tema besar yang merayakan keberagaman perspektif dan relevansi dokumenter dalam masyarakat.
Melalui kurasi program, pemutaran film, forum pendidikan, dan diskusi, festival ini menjadi ruang pertemuan penting antara sineas, akademisi, komunitas film, pelajar, dan masyarakat umum dalam membangun pemahaman kritis sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang menempatkan kreativitas sebagai pendorong utama transformasi ekonomi.
Dukungan Kementerian Ekraf pada FFD tahun ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memperkuat ekosistem film nasional dari hulu ke hilir: mulai dari peningkatan kapasitas kreator, ruang produksi berbasis riset, perluasan akses pemutaran, hingga peluang monetisasi melalui kemitraan strategis lintas sektor.
Kolaborasi antara komunitas dokumenter, institusi pendidikan, dan pemangku kepentingan industri diharapkan dapat menciptakan ruang kreatif yang lebih inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan.
Kementerian Ekraf menegaskan bahwa ruang edukasi, riset, dan dialog publik seperti FFD merupakan pondasi penting dalam menciptakan ekosistem film yang resilien dan adaptif sekaligus memperkuat posisi ekonomi kreatif sebagai the new engine of growth.***












