TERASJABAR.ID – Di tengah gegap gempita Piala AFF U-23 2025, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menyampaikan protes resmi atas tindakan oknum suporter Indonesia yang dinilai tidak pantas.
Bermula dari sebuah insiden yang terjadi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), bendera Malaysia disebut dikibarkan secara terbalik dan dalam kondisi terpangkas.
Seiring dengan viralnya foto-foto kejadian tersebut di media sosial, FAM segera melayangkan laporan ke Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Sebagai bentuk ketegasan, Presiden FAM Datuk Mohd Joehari Ayub menyatakan bahwa federasinya tak akan mentoleransi tindakan yang mencoreng simbol kebangsaan.
Tak hanya menyangkut citra, insiden ini dipandang sebagai pelanggaran serius terhadap etika sportivitas antarbangsa.
Selanjutnya, FAM juga melibatkan tim hukum mereka untuk mengejar pelaku penyebaran fitnah terhadap status pemain naturalisasi Malaysia.
Dalam kerangka ini, laporan FAM turut menyoroti rumor mengenai penggunaan pemain yang tak memenuhi syarat kewarganegaraan, yang sebelumnya disuarakan oleh pihak dari Indonesia.
Terlepas dari upaya klarifikasi, PSSI kini berada dalam posisi yang dapat menimbulkan konsekuensi serius di mata badan sepak bola internasional.
Bahkan, menurut pengacara olahraga Mohamad Suhail Rahimi Abdul Razak, FIFA bisa saja menjatuhkan sanksi apabila terbukti ada unsur kelalaian dari pihak tuan rumah.
Sebagian kalangan menganggap aksi segelintir oknum suporter itu mencoreng upaya perdamaian yang selama ini dijalin dalam ranah sepak bola ASEAN.
Selain itu, tuduhan terhadap FAM atas dugaan pemain tidak sah menambah rumitnya hubungan antarfederasi yang tengah diuji oleh berbagai spekulasi.
Pada akhirnya, FAM menegaskan akan terus menjaga kehormatan negara di panggung olahraga, sembari menunggu tindak lanjut dari pihak berwenang.***