“Pak Kapolres telah berkoordinasi langsung dengan pihak PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT). Mereka membenarkan bahwa beberapa titik di ruas tol mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah. Saat ini, langkah-langkah pengamanan dan pengalihan jalur sudah diterapkan,” ujar Awang.
Saat mengecek ka lapangan, Kapolres Sumedang menyampaikan bahwa pada KM 204 Jembatan Cikadongdong Blok Cacaban Conggeang, tiang penyangga jembatan mengalami pergeseran yang membutuhkan perbaikan dalam jangka waktu hingga satu tahun.
Hasil pengecekan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang menyebutkan bahwa mahkota longsoran mencapai panjang 170 meter dan tinggi sekitar 300 meter, menyebabkan jalan tol amblas hingga 50 cm. Sekitar 60 unit rumah warga di Dusun Bojongtotor juga berada dalam ancaman langsung.

“Kami menekankan pentingnya penanganan cepat dan tepat untuk mencegah korban jiwa, baik dari bencana longsor maupun kecelakaan lalu lintas. Jika pergerakan tanah terus berlanjut, jalur Tol Cisumdawu arah Majalengka akan ditutup dan kendaraan dialihkan ke Gerbang Tol Sumedang dan Pamulihan,” tegas Kapolres.
PT CKJT sendiri dijadwalkan akan melakukan pengecekan lapangan yang akan dipimpin oleh Direksi PT CKJT bersama Prof. Paulus selaku ahli. “Keselamatan warga dan pengguna jalan adalah prioritas kami. Segala upaya sedang kami koordinasikan untuk memastikan situasi dapat dikendalikan dan risiko dapat diminimalkan,” tandas AKBP Joko Dwi Harsono.
Sementara, Direktur Operasional PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT), pengola Tol Cisumdawu ketika dikonfirmasi membenarkan terkait ada pergerakan tanah di ruas Tol Cisumsawu tersebut.
“Betul, pergerakan tanah di KM 177 ‘kan sedang diperbaiki terus oleh pihak PT CKJT,” kata Agustinus melalui pesan singkat.***
Editor: van