Meski sorotan utama tertuju pada Gunung Lewotobi Laki-laki, Gunung Lewotowok—yang berjarak hanya beberapa kilometer darinya—juga menunjukkan tanda-tanda aktivitas, meskipun tidak seintens “saudara laki-lakinya”.
Lewotowok, yang secara historis lebih jarang erupsi dibandingkan Lewotobi Laki-laki, tetap berada dalam status pengawasan ketat oleh PVMBG.
Data terbaru menunjukkan adanya gempa-gempa kecil dan emisi asap tipis dari kawahnya, mengindikasikan potensi aktivitas vulkanik yang bisa meningkat kapan saja.
- RICUH! Demo Tolak UU TNI di Malang Berlangsung hingga Malam Hari, Massa Bakar Berbagai Barang di Sekitar Lokasi
- HEBOH! Bayi Perempuan Ditemukan Dalam Kondisi Hidup di Pekarangan Sruni Jember, Diduga Dibuang Orang Tuanya
- PWI Jabar Dibekukan, Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Tegaskan Keputusan Sah dan Sesuai Aturan
- Pejuang Glow Up! Ini Tips Menghilangkan Jerawat Menjelang Lebaran 2025
- Jangan Asal Berangkat! Ini Komponen Mobil yang Wajib Dicek Sebelum Mudik Lebaran 2025
Kedua gunung ini terletak di sistem vulkanik yang sama, sehingga aktivitas salah satunya sering kali memengaruhi yang lain.
Pada masa lalu, erupsi besar Lewotobi Laki-laki kerap diikuti oleh peningkatan aktivitas di Lewotowok, meskipun tidak selalu mencapai skala yang sama.
Untuk saat ini, status Lewotowok masih berada di Level II (Waspada), namun warga di sekitar kedua gunung diminta tetap siaga mengingat potensi banjir lahar hujan jika intensitas hujan meningkat.