Oleh: Taufik Abriansyah (wartawan senior)
GOWES sepeda yang dilakukan Taufik tak terasa memasuki hari ke-30. Ini kisahnya. Kota Bima adalah kota tua. Paling tidak ini terlihat dari sisa-sisa eks Kesultanan Bima yang istananya kini dijadikan museun. Kesultanan Bima sendiri merupakan kelanjutan Kerajaan Bima yang didirikan abad 13.
Alhamdulillah saya beruntung bisa berkunjung ke Bima. Kemarin sore, saat menuju ke rumahnya, Pak Agus Sutomo mengajak saya mampir sebentar di Museum Asi Mbojo eks Istana Kesultanan Bima.
Lalu dibawanya saya ke Masjid Agung Al Muwahhidin, masjid terbesar di Kota Bima. Sebelum sampai situ, kami juga melewati Lapangan Merdeka Serasuba, ini semacam alun-alun. Banyak orang berolah raga, banyak juga yang berjualan.
Pagi ini sebelum berangkat saya sempat berkenalan dengan istri Pak Agus. Beliau menyilakan saya sarapan dengan menu khas Bima: ikan yang dioseng dengan serundeng.
Bu Agus sering ikut Pak Agus turing bermotor. Baik di sekitaran Bima saja maupun lebih jauh. Kadang ikut nge-camp juga. Saya jadi kepikir untuk kapan-kapan ngajak istri saya touring juga. Bermotor saja. Kalau pakai sepeda, dia tidak akan sanggup.