Dari rumah Nang Eno kami bergeser ke Jalan Cibaduyut. Saya sudah janjian dengan Kang Omi, Ketua Minion Bandung mau mampir ke Rumah Singgah Sepeda Nusantara
Menariknya, di markasnya di Jalan Cibaduyut Lama itu, Kang Omi sedang kedatangan tamu pegowes dari Guatemala yang sedang keliling dunia. Alhamdulillah, kami pun berkenalan dan berbagi pengalaman. Meski komunikasi dengan bahasa Inggris belepotan.
Di rumah singgah ini teman-teman yang dari tadi mengawal saya berpamitan. Mereka mengawal hingga di titik itu saja. Saya ambil jalan arah timur, mereka ambi jalan ke arah Cimahi.
Dan saya memulai perjalanan touring sendirian. Di bypas Soekarno Hatta saya mulai mendapat lambaian tangan atau jempol dari pengendara motor yang nyalip. Mereka melihat tulisan di belakang sepeda tanda saya sedang menuju Merauke.
Dari jalan bypass saya masuk ke jalan Rancabolang untuk mampir ke rumah sahabat sejak kuliah; Gangsar Sukrisno. Dia goweser juga. Tapi bukan penggemar gowes jarak jauh seperti saya.
Sudah sejak beberapa bulan lalu saya sudah janjian mau mampir ke rumahnya. Gangsar bahkan meminjamkan sepedanya untuk saya pakai touring. Sepeda keren. Yaitu Polygon Bend RIV. Tapi saya merasa lebih nyaman menggunakan Federal.
Setelah berbincang-bincang sebentar kami berpamitan. Gangsar membekali saya dengan pisang goreng buatannya sendiri. Maksudnya, dia yang menggorengnya, pisangnya sih ciptaan Yang Maha Kuasa.
Dari Rancabolang saya menuju Cibiru. Rutenya lewat jalan Margacinta, stadion GBLA, Stasiun Cimekar, dan Cibiru Hilir. Sudah lewat tengah hari, cuaca sudah panas, dan keringat mulai ngucur.