Dari Kebon Kopi kami bergerak menuju daerah Kopo. Melewati Jalan Cigondewah dan komplek Taman Kopo Indah. Saya lihat rombongan pengawal saya sudah jauh berkurang. Tujuan saya adalah Komplek Perumahan Batuwangi. Disini ada tinggal Mang Eno, paman dari istri saya.
Mang Eno, yang bernana asli Soewarno bersama kedua anaknya: Diliani dan Ade Nugie, telah bersiap menyambut saya. Begitu tiba, Dili langsug mengajak saya masuk untuk nenyantap hidangan yang sudah disediakan.
Saya sempat ragu, karena pasukan yang saya bawa ini ada 8 orang. Khawatir Dili menyiapkan jamuan hanya untuk saya seorang. “Cukup Aa, nggak usah khawatir. Tapi lauknya hanya ikan asin,” katanya.
Kami lalu menyantap hidangan yang sudah disiapkan Dili. Balakecrakan. Alhamdulillah wareg.
Mang Eno ini pensiunan tentara. Tapi senang bercanda dengan mengeluarkan banyak jokes singkatan yang kami tidak tahu. “Mang Eno sekarang kegiatannya adalah Jawara Sira dan MUI,” katanya.
Dia lalu menerangkan Jawara Sira singkatan dari Jaga Jiwa dan Raga dengan Silaturahmi, dan MUI kependekan dari moyan unggal isuk.
Perut kenyang, kami kemudian pamitan. Tak lupa foto-foto dulu. Teman-teman sepedahan saya senang banget bisa foto bareng dengan motor gede yang ada di teras rumah Mang Eno. Saya ikut senang. Dili membekali saya dengan berbagai obat-obatan yang mungkin saya perlukan di perjalanan.