Dari ruang tamu, kami berpindah ke meja makan. Bu Syahrial menyilakan saya menyantap tekwan hangat itu. Tanpa malu-malu saya sikat. Nambah pula.
Setelah perut kenyang, baru saya berpamitan. Jalan yang saya tempuh dalam gowes sepeda kali ini berbeda dengan yang tadi. Saya lihat di googlemaps ada jalan yang lebih pendek untuk kembali ke Jalan Solo. Tapi banyak lika-liku belokannya.
Patokan saya adalah ketemu selokan Mataram. Setelah itu tinggal menyusuri jalan di pinggirnya saja.
Di satu ruas jalan saya melihat ada pemandangan tidak biasa. Ada dua bekas pesawat terbang sedang parkir. Semula saya kira itu resto atau tempat kulineran. Ternyata itu adalah sekolah pramugari Jogja Flight Indonesia.
Setelah berkali-kaki berhenti untuk memastikan arah, akhirnya saya tiba di jalan raya. Sudah di daerah Kalasan. Tidak jauh dari masjid An Nurumi.
Masjid ini punya ciri khas memiliki menara yang bernuansa Rusia. Tampak mencolok karena berwarna-warni. Beberapa tahun lalu saya pernah mampir di masjid ini bersana keluarga. Saat itu kami touring keliling berbagai daerah dengan bermobil.
Setelah Kalasan masuk daerah Prambanan. Di kiri jalan, di antara pepohonan, terlihat candi yang menjadi tempat wisata dan tempat pertunjukan.
Sepeda saya kembali masuk wilayah Provinsi Jawa Tengah. Sudah di Kabupaten Klaten. Jalannya enak. Lurus, lebar, dan rata. Yang nggak nahan adalah cuaca panasnya.