TERASJABAR.ID – Berikut ini fakta terbaru kasus pembunuhan bocah berusia tujuh tahun di Desa Silo, Jember, yang masih terus diselidiki oleh aparat kepolisian.
Peristiwa tragis ini mengundang perhatian masyarakat setelah jasad korban ditemukan terkubur di kebun kopi, beberapa hari setelah dilaporkan hilang.
Berikut lima fakta terbaru terkait kasus pembunuhan bocah di Silo, Kabupaten Jember.
Fakta Terbaru Kasus Pembunuhan Bocah di Jember
1. Pelaku Berhasil Ditangkap dan Mengaku Bersalah
Polisi telah menangkap seorang pria berusia 25 tahun berinisial MA yang merupakan kekasih ibu korban. Dalam pemeriksaan awal, MA mengakui bahwa dirinya telah melakukan penganiayaan yang berujung pada kematian bocah tersebut.
Pengakuan pelaku masih berubah-ubah, namun ia mengklaim awalnya hanya merasa jengkel terhadap korban.
2. Korban Dilaporkan Hilang Sebelum Ditemukan Terkubur
Ibu korban sebelumnya melaporkan kehilangan anaknya setelah menitipkannya kepada MA pada Minggu, 9 Februari 2025.
Setelah dilakukan penyelidikan, jasad bocah malang itu akhirnya ditemukan terkubur pada Kamis, 13 Februari 2025, sekitar 50 meter dari lokasi penganiayaan.
3. Upaya Pelaku Menghilangkan Jejak Kejahatan
Setelah menghabisi nyawa korban, MA berusaha menghilangkan bukti dengan melepas pakaian korban, membakarnya, lalu membungkus jasad dengan karung sebelum menguburkannya di kebun kopi.
Barang bukti berupa sepeda motor, batang kayu, serta sisa pakaian korban telah diamankan polisi untuk mendukung penyelidikan lebih lanjut.
4. Dugaan Korban Dikubur dalam Keadaan Hidup
Kepolisian telah melakukan autopsi di Rumah Sakit dr. Soebandi guna memastikan penyebab kematian. Ada dugaan bahwa korban masih dalam kondisi hidup saat dikuburkan, namun kepastian hal ini masih menunggu hasil resmi autopsi.
5. Ancaman Hukuman Berat bagi Pelaku
Atas perbuatannya, MA dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Ia terancam hukuman mati, penjara seumur hidup, atau hukuman maksimal dua puluh tahun penjara.
Penyidik juga masih mendalami motif sebenarnya dari kejahatan ini, termasuk kemungkinan adanya faktor lain yang mempengaruhi tindakan pelaku.
Penyelidikan terus berlangsung untuk mengungkap fakta-fakta baru terkait kasus ini. Masyarakat diimbau untuk menunggu informasi resmi dari pihak kepolisian terkait perkembangan terbaru kasus yang menggemparkan ini.