TERASJABAR.ID – Berikut ini deretan fakta bocah Semboro Jember yang tewas akibat tersambar petir saat mencari jamur, dan keluarga menolak otopsi karena alasan ini.
Kejadian tragis menimpa seorang bocah berusia 13 tahun bernama Mohamad Defin, warga kompleks perumahan Kamaran, Kecamatan Semboro, Jember.
Ia ditemukan tewas setelah tersambar petir di area pembuangan limbah Pabrik Gula (PG) Semboro sekitar pukul 15.00 WIB. Berikut lima fakta mengenai peristiwa nahas ini:
1. Korban Pergi Sendirian Mencari Jamur
Mohamad Defin awalnya berencana mencari jamur blontong bersama dua temannya. Namun, kedua temannya batal ikut setelah dilarang oleh orang tua mereka. Korban tetap melanjutkan rencananya dan berangkat sendirian ke area pembuangan limbah.
2. Lokasi Kejadian Berbahaya
Korban ditemukan dalam kondisi telungkup dengan luka bakar di wajah dan betisnya. Lokasi tempatnya ditemukan merupakan area gunungan limbah pabrik tebu yang memiliki ketinggian sekitar 7-10 meter.
Pihak PG Semboro telah memasang papan larangan karena lokasi tersebut berbahaya.
3. Ditemukan dalam Kondisi Kaku dengan Luka Bakar
Seorang karyawan PG Semboro yang bertugas sebagai pengawas limbah menemukan korban dalam kondisi tidak bernyawa. Tubuhnya kaku seperti tersengat listrik bertegangan tinggi, dengan luka bakar yang cukup parah pada bagian kaki dan wajah.
4. Keluarga Menolak Otopsi
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian, keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi.
Mereka menerima kejadian ini sebagai musibah dan telah menandatangani surat pernyataan resmi yang ditandatangani oleh kakek ipar korban, Jukiyono.
5. Imbauan Pihak Kepolisian dan PG Semboro
Kapolsek Semboro mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat hujan deras, terutama menghindari area terbuka yang rawan tersambar petir.
Sementara itu, pihak PG Semboro menyatakan akan lebih aktif dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya di sekitar area pembuangan limbah.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan bahaya cuaca ekstrem dan pentingnya meningkatkan kewaspadaan saat berada di luar ruangan. Kejadian ini diharapkan bisa menjadi pelajaran agar tragedi serupa tidak terulang kembali.