terasjabar.id
Kamis, 16 Oktober 2025
  • News
  • Bandung Raya
  • Lifestyle
  • Persib
  • Sport
  • Daerah
  • Berita Bank bjb
  • Wakil Rakyat
  • Indeks
No Result
View All Result
terasjabar.id
  • News
  • Bandung Raya
  • Lifestyle
  • Persib
  • Sport
  • Daerah
  • Berita Bank bjb
  • Wakil Rakyat
  • Indeks
Kamis, 16 Oktober 2025
No Result
View All Result
terasjabar.id
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Empati yang Pudar

Herman by Herman
16 Okt 2025 14:04
in Berita Utama, Opini
Reading Time: 4 mins read
A A
0
SADAR MATI

Oleh : Subchan Daragana
Pemerhati Sosial

Ada satu sifat yang perlahan memudar di tengah hiruk pikuk dunia modern — empati.
Sifat yang dulu menjadi ciri manusia berhati lembut, kini terasa semakin langka. Kita masih berbicara, masih saling bertemu, bahkan tersenyum di depan layar, namun seringkali hati kita sudah jauh. Kita tidak benar-benar mendengar, tidak benar-benar hadir, dan tidak lagi mampu merasakan apa yang orang lain rasakan.

Empati, dalam makna sejatinya, adalah kemampuan menempatkan diri di dalam perasaan orang lain. Bukan hanya memahami dari kepala, tapi turut merasakan dari hati. Bahasa Arab mengenalnya dengan ta‘āṭuf — saling berbelas rasa — dan rahmah, kasih sayang yang mendorong tindakan nyata. Maka, orang yang berempati bukan sekadar merasa iba, tapi tergerak untuk meringankan. Ia hadir, bukan sekadar tahu.

Rasulullah ﷺ adalah teladan tertinggi dalam hal ini. Beliau mempercepat bacaan shalat ketika mendengar tangisan bayi agar sang ibu tak resah. Beliau meneteskan air mata saat melihat penderitaan umatnya, dan melarang sahabat mengambil anak burung dari sarangnya agar induknya tidak gelisah.
Empatinya begitu halus, menjangkau seluruh makhluk. Karena kasih beliau bukan lahir dari rasa kasihan, tapi dari pandangan cinta — cinta seorang hamba yang hatinya selalu terhubung dengan Allah.

Empati bukan sekadar kemampuan sosial, tapi kondisi spiritual. Hati yang telah disucikan akan mudah menangis karena penderitaan orang lain. Imam Al-Ghazali pernah menulis, “Hati yang bersih melihat dirinya dalam diri orang lain.” Maka, ketika seseorang tidak lagi mampu merasakan apa yang orang lain rasakan, itu pertanda bahwa hatinya mulai keras, tertutup oleh debu ego dan kesibukan dunia.

Kini, ruang-ruang empati di sekitar kita seakan menipis.
Di rumah, suami dan istri sering lebih cepat membela diri daripada saling memahami. Ketika satu mengeluh, yang lain sibuk menjelaskan bahkan menyalahkan , bukan mendengarkan. Padahal terkadang, pasangan kita tidak butuh solusi — hanya butuh dipeluk, didengarkan, dan dirasakan.
Orang tua pun kadang lupa bahwa anak bukan sekadar objek nasihat, tetapi jiwa yang juga ingin dimengerti. Nasehat tanpa empati mudah terdengar seperti perintah; sementara empati membuat nasihat menjadi pelukan yang menenangkan.

RELATED POSTS

SADAR MATI

KEPO BRUTAL “Saat Mencari Aib, Jadi Budaya “

Ironi Keadilan di Negeri Religius

Menemukan Kembali Ke-Indonesiaan

Bisakah Masuk Surga di Era Algoritma Medsos?”

Di dunia kerja dan bisnis, empati sering kalah oleh hitung-hitungan keuntungan. Kita menilai mitra dari laba, bukan dari rasa. Padahal kerja sama tanpa empati hanyalah transaksi, bukan kemitraan. Dan di ruang kekuasaan, banyak pejabat kehilangan empati terhadap rakyatnya. Mereka berbicara tentang pembangunan, tapi lupa mendengar tangisan di balik tembok rumah yang roboh. Padahal kepemimpinan sejati lahir dari kemampuan untuk merasakan — bukan hanya memerintah.

Dalam pandangan psikologi, empati adalah jembatan emosional antara dua hati. Ia tumbuh dari kepekaan mendengar, memahami bahasa tubuh, dan membuka diri terhadap luka orang lain. Orang yang berempati tidak mudah menghakimi, karena ia tahu: setiap orang membawa beban yang tak terlihat.
Empati juga menumbuhkan ketenangan. Hati yang mampu merasakan orang lain akan lebih mudah bersyukur, lebih lapang memaafkan, dan lebih lembut dalam bersikap.

Page 1 of 2
12Next
Tags: OpiniSubchan Daragana
ShareTweetSend

Related Posts

SADAR MATI
Berita Utama

SADAR MATI

14 Okt 2025 07:04
KEPO BRUTAL “Saat Mencari Aib, Jadi Budaya “
Opini

KEPO BRUTAL “Saat Mencari Aib, Jadi Budaya “

13 Okt 2025 07:47
Ironi Keadilan di Negeri Religius
Berita Utama

Ironi Keadilan di Negeri Religius

12 Okt 2025 09:06
Menemukan Kembali Ke-Indonesiaan
Berita Utama

Menemukan Kembali Ke-Indonesiaan

5 Okt 2025 10:15
Bisakah Masuk Surga di Era Algoritma Medsos?”
Opini

Bisakah Masuk Surga di Era Algoritma Medsos?”

3 Okt 2025 12:21
Candu Validasi: Dopamin Era Digital
Opini

Candu Validasi: Dopamin Era Digital

1 Okt 2025 06:58

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Timnas Indonesia vs China jalalive (PSSI)

Hindari Jala Live atau Yalla Shoot! Nonton Timnas Indonesia vs Bahrain Kualifikasi Piala Dunia 2025: KLIK DI SINI!

24 Mar 2025 19:16
TANPA PENGALAMAN! Prama Borma Group Gelar Loker 3 Posisi Buat Lulusan SMA SMK

TANPA PENGALAMAN! Prama Borma Group Gelar Loker 3 Posisi Buat Lulusan SMA SMK

8 Mei 2025 16:02
3 POSISI SEKALIGUS! Yomart Bandung Buka Loker Gede-Gedean Buat Tamatan SMA dan SMK

3 POSISI SEKALIGUS! Yomart Bandung Buka Loker Gede-Gedean Buat Tamatan SMA dan SMK

2 Jun 2025 17:14
5 POSISI SEKALIGUS! Prama Borma Group Bandung Gelar Loker Buat Lulusan SMA SMK Tanpa Pengalaman

5 POSISI SEKALIGUS! Prama Borma Group Bandung Gelar Loker Buat Lulusan SMA SMK Tanpa Pengalaman

5 Jun 2025 15:58
FRESH GRADUATE BISA LAMAR! PT Richeese Bandung Gelar Loker Buat Lulusan SMA SMK

11 POSISI SEKALIGUS! PT Richeese Kuliner Indonesia Buka Loker Buat Lulusan SMA dan SMK

3
ADA 2 POSISI! OPPO Bandung dan Sekitarnya Buka Loker Teranyar, Minat?

ADA 2 POSISI! OPPO Bandung dan Sekitarnya Buka Loker Teranyar, Minat

2
ADA 2 POSISI! Ichiyo Ramen Bandung Gelar Loker Terbaru Buat Tamatan SMA dan SMK

ADA 2 POSISI! Ichiyo Ramen Bandung Gelar Loker Terbaru Buat Tamatan SMA dan SMK

2
Nonton Streaming Kamboja vs Laos di Piala AFF U-23 2025, KLIK DISINI!

Nonton Streaming Kamboja vs Laos di Piala AFF U-23 2025, KLIK DISINI!

2
SADAR MATI

Empati yang Pudar

16 Okt 2025 14:04
Heboh Lagi, Puluhan Siswa SMPN 1 Cisarua KBB Diduga Keracunan MBG

Keracunan Massal MBG di SMPN 1 Cisarua Tembus 485 Siswa, Salah Satunya Anak Anggota DPRD KBB

16 Okt 2025 14:03
Inggris Jadi Tim Eropa Pertama Pegang Tiket ke Piala Dunia 2026

Inggris Jadi Tim Eropa Pertama Pegang Tiket ke Piala Dunia 2026

16 Okt 2025 11:03
Roy Suryo: Aturan KPU Soal Ijazah Capres Mundurkan Indonesia ke ‘Zaman Kegelapan’

Roy Suryo Ungkap Dugaan “Pasal Selundupan” yang Diterbitkan KPU untuk Gibran

16 Okt 2025 10:40

Recent News

SADAR MATI

Empati yang Pudar

16 Okt 2025 14:04
Heboh Lagi, Puluhan Siswa SMPN 1 Cisarua KBB Diduga Keracunan MBG

Keracunan Massal MBG di SMPN 1 Cisarua Tembus 485 Siswa, Salah Satunya Anak Anggota DPRD KBB

16 Okt 2025 14:03
Inggris Jadi Tim Eropa Pertama Pegang Tiket ke Piala Dunia 2026

Inggris Jadi Tim Eropa Pertama Pegang Tiket ke Piala Dunia 2026

16 Okt 2025 11:03
Roy Suryo: Aturan KPU Soal Ijazah Capres Mundurkan Indonesia ke ‘Zaman Kegelapan’

Roy Suryo Ungkap Dugaan “Pasal Selundupan” yang Diterbitkan KPU untuk Gibran

16 Okt 2025 10:40
  • About
  • Redaksi
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Sertifikat JMSI
Hubungi Kami : [email protected]

© 2025 Teras Jabar - dari Jawa Barat untuk Indonesia. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • News
  • Bandung Raya
  • Lifestyle
  • Persib
  • Sport
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Berita Bank bjb
  • Wakil Rakyat
  • Opini
  • Indeks Berita

© 2025 Teras Jabar - dari Jawa Barat untuk Indonesia. All Rights Reserved.