Andri menjelaskan, job fair ini telah terhubung dengan aplikasi ketenagakerjaan Kota Bandung, yaitu New BIMMA (Bandung Integrated Manpower Management Application).
“Aplikasi New BIMMA menyediakan 30 layanan ketenagakerjaan, mulai dari pendaftaran akun Siap Kerja ID, pelatihan kerja, fasilitasi penempatan, hingga layanan hubungan industrial. Semuanya bisa diakses secara online,” jelasnya.
New BIMMA dapat diakses melalui disnaker.bandung.go.id, dan dapat digunakan baik oleh perusahaan maupun pencari kerja untuk membuka atau melamar lowongan secara mudah dan cepat.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi menilai, Job Fair 2025 sebagai momentum penting mempertemukan kebutuhan dunia usaha dengan para pencari kerja.
“Job fair ini menjadi ajang pertemuan antara perusahaan yang butuh SDM unggul dan para pencari kerja yang memang memerlukan pekerjaan. Sering kali keduanya tidak saling bertemu,” harapnya.
Ia menekankan pentingnya adaptasi terhadap perubahan kebutuhan pasar kerja.
“Jangan hanya terpaku pada kompetensi lama. Dunia kerja berubah, kebutuhan perusahaan juga berubah. Pendidikan dan pelatihan harus menyesuaikan tren hari ini,” tambahnya.
Ia juga mendorong agar kegiatan serupa lebih diperluas ke tingkat kewilayahan.
“Tahun depan, saya berharap job fair bisa lebih dekat ke masyarakat, masuk ke kecamatan-kecamatan, menyentuh sekolah, dan memperluas akses informasi. Banyak warga yang butuh pekerjaan tetapi tidak terjangkau informasinya,” ujarnya.
Menurutnya, penguatan dunia kerja berkaitan erat dengan stabilitas ekonomi.
“Kalau ekonomi membaik dan perusahaan stabil, jumlah PHK tentu menurun. Di sisi lain, SMK dan lembaga pendidikan harus menyiapkan program sesuai kebutuhan industri, termasuk pariwisata, kuliner, dan perhotelan yang sangat berkembang di Bandung,” ucapnya.***


















