TERASJABAR.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Kementerian Pertanian (Kementan) RI sepakat memperkuat kolaborasi strategis dalam pemanfaatan informasi cuaca, iklim, dan geofisika untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Hal tersebut ditegaskan dalam audiensi strategis Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, bersama Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, di Kantor Kementan, Jakarta.
Faisal menjelaskan bahwa BMKG kini memiliki lebih dari 10.000 instrumen pengamatan, mulai dari radar cuaca hingga Automatic Weather Station (AWS), yang menghasilkan informasi penting bagi sektor pertanian.
Infrastruktur ini dapat memberikan data prediksi curah hujan, prakiraan musim, indeks kekeringan, dinamika ENSO dan IOD, hingga analisis geofisika.
Menurut Faisal, seluruh data ini, harus mampu diterjemahkan menjadi panduan operasional yang mudah digunakan petani.
“Informasi tersebut harus bersifat actionable, mudah dipahami, dan dapat langsung dimanfaatkan oleh penyuluh dan petani di lapangan,” ujar Faisal.
Pada kesempatan ini, BMKG juga memperkenalkan inovasi teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan Big Data radar cuaca BMKG yang memungkinkan akses informasi hingga tingkat desa.
Melalui chatbot yang tersedia di aplikasi layanan, petani dapat menanyakan waktu tanam berbasis data radar 10 menit di lokasi spesifik mereka. Sistem ini juga mampu melakukan siaran informasi otomatis ke grup WhatsApp para penyuluh untuk mempercepat penyebaran rekomendasi tanam.














