Dunia Sementara, Akhirat Selamanya:
Satu hal yang harus selalu kita ingat: dunia ini fana. Semua kesenangan yang kita nikmati lewat algoritma hanya sementara. Sementara akhirat adalah kehidupan abadi.
Ibnul Qayyim pernah berkata: “Cinta dunia adalah pangkal semua kesalahan.” Jika algoritma membuat kita makin cinta dunia, makin betah di sini, dan lupa pulang ke akhirat, maka ia benar-benar menjadi jebakan berbahaya.
Namun jika kita menjadikannya sarana, mengendalikan bukan dikendalikan, maka ia bisa menjadi kendaraan menuju surga.
Penutup: Pilihan Ada pada Kita
Maka pertanyaan “bisakah masuk surga di era algoritma medsos?” jawabannya kembali pada diri kita. Apakah kita membiarkan algoritma menjadi tuan atas hati kita, atau kita yang mengendalikannya untuk mendekat pada Allah?
Allah memberi manusia akal, hati, dan petunjuk. Sementara algoritma hanyalah mesin. Jika hati kita terpaut pada dunia, maka mesin itu akan menguatkan dunia dalam diri kita. Jika hati kita terpaut pada akhirat, maka mesin itu bisa kita arahkan untuk dakwah, ilmu, dan amal saleh.
Kuncinya adalah kesadaran: jangan sampai algoritma dunia membuat kita lupa pulang ke akhirat. ***