Yang menarik, distribusi makanan dilakukan dengan disiplin waktu. Siswa dilibatkan dalam membagikan makanan sehingga tercipta rasa tanggung jawab. Jepang menekankan kesegaran: menu sederhana seperti nasi, ikan panggang, sup miso, dan sayuran segar lebih diutamakan dibanding makanan kompleks yang berisiko cepat basi.
Korea Selatan: Digitalisasi Rantai Pasok
Korea Selatan mengambil jalur berbeda dengan memanfaatkan teknologi. Sistem pemantauan rantai pasok pangan sekolah dilakukan secara digital dan real-time, mulai dari gudang penyimpanan hingga distribusi. Sensor suhu, barcode, dan pelaporan daring memungkinkan pemerintah mengidentifikasi masalah dengan cepat (Kim & Lee, 2019, Public Health Nutrition).
Program makan sekolah di Korea juga diawasi oleh dietitian bersertifikat yang wajib mencatat setiap detail bahan dan proses masak. Transparansi menjadi kunci: orang tua dapat mengakses menu harian, kandungan gizi, bahkan catatan keamanan pangan melalui aplikasi daring. Hasilnya, tingkat insiden keracunan makanan di sekolah turun drastis dalam dua dekade terakhir.
Finlandia: Kesederhanaan dan Kesegaran
Finlandia menempuh pendekatan yang membumi: kesederhanaan. Sejak 1948, negara ini menyediakan makan siang gratis bagi semua siswa, menjadikannya salah satu program makan sekolah tertua dan paling universal di dunia (Tikkanen, 2020, Nordic Journal of Educational History).
Menu harian di Finlandia hampir selalu terdiri dari sup sayuran, kentang rebus, ikan atau daging sederhana, roti gandum, buah segar, dan susu. Prinsip utamanya adalah penggunaan bahan lokal, segar, dan minim olahan. Kesederhanaan inilah yang membuat distribusi lebih mudah, biaya lebih terkendali, dan risiko kesehatan rendah.
Relevansi untuk Indonesia
Belajar dari tiga negara ini, ada beberapa pelajaran penting bagi Indonesia dalam membenahi MBG:
- Standarisasi dan edukasi (Jepang)
MBG harus dilihat bukan hanya sebagai logistik pangan, tetapi juga pendidikan gizi. Anak bisa dilibatkan dalam proses, dan menu harus sederhana serta aman. - Digitalisasi dan transparansi (Korea Selatan)
Pemanfaatan aplikasi sederhana untuk mencatat suhu, bahan, hingga laporan orang tua bisa menutup celah pengawasan. - Kesederhanaan menu (Finlandia)
MBG tidak perlu berlebihan. Menu sederhana berbasis pangan lokal segar lebih aman, lebih mudah diawasi, dan lebih mendidik.