Refleksi: Menghidupkan Malu
Malu sejatinya adalah cermin hati nurani. Ia menjaga manusia agar tetap berada dalam koridor kehormatan. Malu bukan berarti minder, tapi kesadaran bahwa ada batas moral yang tak boleh dilanggar.
Jika remaja kita kembali menemukan malu, mereka akan lebih berhati-hati dalam menampilkan dirinya.
Jika ibu-ibu kembali memelihara malu, mereka akan menjaga martabat keluarganya. Jika pejabat kita kembali berani malu, mereka tidak akan tega merampok uang rakyat.
Bangsa dengan rasa malu adalah bangsa yang punya masa depan.
Penutup: Malu Adalah Harga Diri
Malu adalah identitas. Malu adalah pagar moral. Malu adalah harga diri sebuah bangsa. Jika kita kehilangan rasa malu, maka sejatinya kita telah kehilangan segalanya.
Maka, sudah saatnya kita bersama-sama menghidupkan kembali budaya malu. Malu berbuat dosa. Malu melanggar janji. Malu menyakiti orang lain. Malu menyalahgunakan jabatan.
Karena bangsa tanpa malu adalah bangsa tanpa masa depan. Dan kita tidak boleh membiarkan Indonesia jatuh menjadi bangsa seperti itu.***