Disebutkan, tujuh siswi SMAN 12 Bandung yang jadi korban tindakan asusila AS telah melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian 22 Mei 2025 dan telah dimintai keterangan.
AS melakukan modusnya, kata Budi, dengan memasang CCTV di toilet sekolah untuk merekam aktivitas para siswi secara sembunyi-sembunyi. CCTV ini disambungkan ke handphone (HP) pelaku sehingga video rekaman dapat disimpan langsung ke ponselnya.
“Ya, kami telah mengamankan AS sesuai laporan dari Polsek Kiaracondong dan AS pada 3 Desember 2024 melakukan dugaan tindak pidana kekerasan seksual dengan menggunakan CCTV maupun alat perekam di kamar mandi sekolah,” ujar Budi.
Pascapenyelidikan dan pemeriksaan saksi, terungkap AS telah memasang CCTV di toilet sekolah dan merekam para korban secara diam-diam. Sejauh ini diketahui ada 12 siswi yang menjadi korban di toilet SMAN 12 Bandung.
Dari hasil penyelidikan, sambung Budi, AS juga ternyata melakukan hal serupa di sebuah villa kawasan Lembang, saat kegiatan perpisahan sekolah, dengan jumlah korban yang diduga mencapai 12 orang.