TERASJABAR.ID – Sebuah insiden memilukan terjadi di Desa Aek Batu, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara, pada Minggu 2 Maret 2025) pagi.
Sebuah mobil pikap bermuatan telur mengalami kecelakaan setelah bertabrakan dengan truk Hino. Tak hanya merusak kendaraan dan menumpahkan muatan telur ke jalan, insiden ini juga merenggut nyawa seorang kernet pikap bernama Andre Hasudungan.
Namun, alih-alih menolong korban, sejumlah warga justru melakukan aksi penjarahan. Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat warga berbondong-bondong mengambil telur yang berserakan di jalan.
Beberapa di antara mereka bahkan membawa wadah plastik untuk mengumpulkan telur dalam jumlah besar. Rekaman tersebut diunggah oleh akun Instagram @funnelmedia dan langsung memicu reaksi keras dari warganet.
Lebih tragis lagi, pihak keluarga korban melaporkan bahwa barang pribadi milik Andre Hasudungan, termasuk handphone, dompet, KTP, dan jam tangan, hilang setelah kejadian.
Kejadian ini menambah duka bagi keluarga korban yang tengah berduka atas kehilangan orang tercinta. Melalui media sosial, keluarga korban menyampaikan keprihatinan mereka atas perilaku warga yang dinilai tidak berperikemanusiaan.
“Janganlah kita menambah kesedihan keluarga. Udah muatan telur dijarah, sekarang HP korban pun diambil. Di mana hati nurani kita?” tulis salah satu anggota keluarga korban dalam unggahannya.
Aksi penjarahan ini mengundang kemarahan warganet. Banyak yang mengecam tindakan warga yang dianggap tidak memiliki empati dan kepedulian sosial. Beberapa komentar di media sosial menyoroti betapa tindakan tersebut mencerminkan kemunduran moral di masyarakat.
“Bisa ketelen itu telur nanti buat makan? Apalagi yang sampai ambil barang korban meninggal, zalim banget sih, naudzubillah. Semoga kalian nggak mengalami musibah, dan Allah mengampuni,” tulis akun @retnolistiani09.
“Miris banget, udah kena musibah malah dijarah. Nggak ada rasa empatinya sama sekali,” tambah akun @andreaswahyudisusil.
Peristiwa ini menjadi perhatian publik dan menyoroti pentingnya menumbuhkan nilai-nilai empati serta kepedulian sosial dalam masyarakat.
Kejadian seperti di Labuhanbatu Selatan ini seharusnya menjadi refleksi bersama agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.(*)