TERASJABAR.ID- Komisi X DPR RI bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan menggelar Semarak Budaya Festival Kuliner Sunda di Hotway’s Chicken, Jalan Terusan Pasirkoja No. 86, Babakan Tarogong, Kecamatan Bojongloa Kaler, Jumat (21/11/2025).
Kegiatan bertema “Ngamumule Rasa, Ngajaga Warisan” ini digagas oleh Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah.
Puluhan peserta yang mayoritas ibu-ibu dari Bandung dan Cimahi ambil bagian dalam lomba kreasi nasi tutug oncom dengan berbagai inovasi rasa dan teknik memasak. Antusiasme peserta terlihat dari persiapan menu hingga proses penilaian.
Ledia menjelaskan bahwa festival kuliner ini merupakan bagian dari rangkaian program Komisi X DPR RI bersama Kementerian Kebudayaan dalam memajukan kebudayaan Nusantara, khususnya kuliner Sunda.
“Yang harus dilestarikan bukan hanya makanan, tapi juga wayang golek, batik, sampai kaulinan barudak. Setiap tahun kami menggelar berbagai festival agar budaya leluhur tidak tergerus budaya luar,” ujar politisi PKS tersebut.
Pada penghujung tahun ini, pihaknya memilih fokus pada tutug oncom, makanan khas Jawa Barat, agar semakin dikenal dan dikembangkan dengan variasi rasa kekinian.
“Ada delapan kelompok pembuat tutug oncom yang menampilkan inovasi berbeda. Untuk menambah wawasan, kami hadirkan juga chef profesional,” jelasnya.
Ledia menambahkan bahwa kuliner Sunda memiliki cita rasa yang kuat dan tak kalah dari makanan luar negeri. Ia mencontohkan sambal Sunda yang ragamnya banyak namun semuanya lezat.
Festival ini juga menjadi sarana edukasi mengenai sejarah tutug oncom, perbedaan jenis oncom Bandung dan Jakarta, hingga teknik memasak yang benar agar cita rasa lebih nikmat.
“Masih banyak yang belum tahu bumbu tutug oncom dan cara memasaknya. Ada yang digoreng, ada yang dibakar. Lewat festival ini peserta jadi paham,” ucap Ledia.
Ia berharap ilmu yang didapat peserta tidak berhenti di lokasi acara, tetapi dapat disebarluaskan kembali kepada keluarga dan lingkungan sekitar.
“Pesertanya ada 100 orang. Saya senang karena semuanya antusias, mendengarkan, bertanya, dan berlatih langsung,” tutup Ledia.
Salah satu peserta, Mutia, mengaku kegiatan tersebut sangat bermanfaat dan berharap bisa digelar rutin setiap bulan dengan menu tradisional yang berbeda-beda.
“Ternyata oncom yang dibakar lebih enak karena tidak berminyak saat dicampurkan ke nasi. Ilmu ini akan saya praktikkan untuk berjualan nasi tutug oncom. Terima kasih Bu Ledia yang selalu memberi ilmu bermanfaat,” ujarnya











