TERASJABAR.ID – Panitia Khusus (Pansus) 11 DPRD Kota Bandung tengah membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang
Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) Kota Bandung tahun 2025–2045.
Anggota Pansus 11 DPRD Kota Bandung Drs. Heri Hermawan, M.Pd, menegaskan disusunnya Raperda, sebagai upaya penyelarasan rencana pembangunan kependudukan dengan dokumen perencanaan daerah dinilai masih perlu diperkuat.
“Seluruh indikator kependudukan harus terhubung dengan arah pembangunan yang telah ditetapkan dalam RPJMD,” ujar Heri.
Heri menjelaskan bahwa terdapat 30 indikator dalam rencana pembangunan kependudukan Kota Bandung. Seluruh indikator itu sebenarnya sudah memiliki target di RPJMD.
“Secara teori, rencana pembangunan kependudukan itu harusnya disusun lebih dulu. Baru setelah itu masuk ke RPJMD. Tetapi karena RPJMD sudah jadi, maka semua indikator sekarang harus mengikuti itu,” ujar Heri.
Saat ini, Pansus tengah melakukan proses penyelarasan agar dokumen grand design kependudukan sejalan dengan RPJMD maupun RPJPD yang baru mulai dibahas.
Sinkronisasi ini penting agar arah pembangunan kependudukan tidak melenceng dari rencana jangka menengah dan jangka panjang Kota Bandung.
“Kota Bandung harus punya acuan yang jelas terkait pembangunan kependudukan ke depan, dan tentunya sesuai dengan kesepakatan antara eksekutif dan legislatif,” ujar Heri.
Meski secara substansi penyusunan telah berjalan baik, Hery menilai ada satu masalah krusial yang masih harus diperbaiki: minimnya koordinasi antar-perangkat daerah (OPD).
“Yang kurang itu justru pemahaman di tingkat OPD. Banyak indikator diampu bersama oleh beberapa dinas. Target tidak akan tercapai tanpa koordinasi dan kolaborasi lintas OPD,” tegasnya.
Heri berharap, sinergi antar-OPD dapat diperkuat agar seluruh target indikator kependudukan dapat tercapai dan selaras dengan arah pembangunan Kota Bandung.
“Banyak target yang sebenarnya harus dicapai, dan semua bisa tercapai berkat adanya kerjasama atau kolaborasi antara berbagai OPD. Padahal hal itu sekarang yang masih kurang, sehingga kekompakan antar OPD harus diasah, demi terciptanya Bandung yang lebih baik,” pungkasnya.
















