TERASJABAR – Kasus pembunuhan satu keluarga di Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, mengungkap fakta memilukan.
Selain empat korban dewasa yang dibunuh dengan pipa besi, seorang bayi juga menjadi korban setelah ditenggelamkan ke dalam bak mandi oleh salah satu pelaku.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Hendra Rochmawan, menjelaskan bahwa kedua pelaku berinisial P dan R awalnya menargetkan Budi Awaludin.
Setelah berhasil melumpuhkan Budi dan membunuh tiga anggota keluarga lain, –Sachroni, Euis Juwita, dan RA (7)– kedua pelaku tidak berhenti sampai di situ.
Dalam kondisi rumah yang sudah sunyi, P kemudian menuju kamar mandi, di mana bayi keluarga tersebut berada.
BACA JUGA: Misteri 5 Jenazah Terkubur dalam Satu Lubang, Polisi Dalami Dugaan Pembunuhan di Indramayu
Tanpa belas kasihan, ia menenggelamkan bayi malang itu ke bak mandi hingga meninggal dunia.
Tindakan ini dilakukan demi memastikan tak ada satu pun saksi yang bisa bertahan hidup.
“Peran P sangat kejam. Bayi yang sama sekali tidak berdaya itu ditenggelamkan ke dalam bak mandi. Kejadian ini menunjukkan bahwa pembunuhan direncanakan dengan dingin dan tanpa perasaan,” ujar Hendra, Selasa (9/9/2025).
Setelah menghabisi kelima korban, para pelaku masih sempat menggeledah rumah untuk mencari barang berharga.
Mereka menemukan uang tunai Rp7 juta serta tiga unit ponsel, salah satunya milik Budi. Bahkan, sejumlah emas hasil rampasan dijual untuk menutupi pelarian mereka.
Kejadian tragis ini berawal dari dendam pelaku R yang merasa dirugikan dalam urusan sewa mobil dengan korban Budi Awaludin. Karena permintaannya ditolak, ia pun menyusun rencana pembunuhan bersama P.
Hendra menegaskan bahwa pembunuhan tersebut masuk kategori berencana.
Ia menyebut, pelaku dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman pidana mati atau penjara seumur hidup, serta pasal perlindungan anak terkait tewasnya bayi korban.
Tragedi yang menimpa keluarga Budi Awaludin ini mengguncang masyarakat Indramayu. Bagi banyak orang, kematian bayi dalam kasus ini menjadi simbol kebrutalan yang melampaui batas kemanusiaan.-***