TERASJABAR.ID – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan, pendidikan spesialis harus bebas diskriminasi, transparan, serta diawasi melalui sistem elektronik.
“Tidak boleh ada pemerasan, tidak boleh ada bullying. Semua harus transparan dengan workbook elektronik,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Untuk itu, katanya, Indonesia akan mempercepat reformasi pendidikan dokter spesialis melalui kerja sama dengan berbagai institusi internasional.
Pemerintah menargetkan peningkatan kapasitas rumah sakit pendidikan dari 26 sentra saat ini menjadi 300–500 sentra dalam beberapa tahun ke depan.
Menurut Budi, langkah ini ditempuh setelah mempelajari praktik terbaik di berbagai negara. Amerika Serikat, misalnya, memiliki sekitar 900 rumah sakit pendidikan, Inggris 600, sementara Korea Selatan dan Singapura terbukti berhasil meningkatkan produksi dokter spesialis melalui sistem serupa.
“Korea itu penduduknya seperenam dari kita, tapi produksi dokter spesialisnya lebih besar dari Indonesia. Inggris dengan 68 juta penduduk, seperlima dari kita, mampu menghasilkan 48 ribu dokter spesialis per tahun. Amerika bahkan punya 900 center,” ujar Budi saat membuka The 2nd International Conference on Advancing Postgraduate Medical Education (PGME) 2025, Rabu (27/8) di Hotel Raffles Jakarta.