TERASJABAR.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai akan memberikan manfaat secara signifikan terutama bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berkembang.
Terlebih alokasi anggaran MBG yang disediakan oleh pemerintah sangat besar yakni sebesar Rp335 triliun.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menjelaskan, alokasi anggaran yang besar itu akan menguntungkan dunia usaha terutama UMKM.
“Program (MBG) tersebut akan membentuk dapur-dapur umum yang dikelola oleh usaha menengah,” ujarnya dalam pembukaan Rakornas Kadin Bidang Koperasi dan UMKM di Jakarta, kemarin.
Disebutkan, setiap dapur membutuhkan modal Rp500 juta hingga Rp2 miliar dan akan melibatkan rata-rata 20 pemasok lokal untuk berbagai komoditas, seperti telur, ikan, daging, beras, dan sayuran.
Terkait hal itu, Kementerian UMKM ditugaskan untuk memperluas keterlibatan UMKM dalam ekosistem program Makan Bergizi Gratis. “Sejauh ini, uji coba di beberapa daerah menunjukkan hasil yang positif,” tuturnya.
Menurut Maman, dengan target 30 ribu dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan dibentuk, diperkirakan akan terjadi perubahan signifikan dalam rantai pasok.
Pada awalnya, pemasok mungkin akan diperebutkan oleh dapur umum. Namun, seiring berjalannya waktu, ketika semua dapur umum sudah beroperasi, mereka justru akan kesulitan mencari pemasok.
“Mau tidak mau, ekosistem usaha di level kecamatan dan desa akan dipaksa untuk mulai membuat kolam ikan lele, peternakan ayam, peternakan telur, dan lain sebagainya,” tuturnya.***