TERASJABAR.ID- Trisa Triandesa, seorang lulusan S2 neuroscience, lewat platform Tiktok mengkritik kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) yang memajukan jam masuk sekolah menjadi pukul 06.00 WIB.
Siapa sosok Trisa Triandesa yang berani mengkritik KDM? Trisa adalah sosok lulusan Cognitive Neuroscience and Neoripsychology dari Birkbeck University London.Sebelum mengambil master di London, Trisa adalah alumnus Universitas Maranatha Bandung jurusan psikologi.
Kritik Trisa disampaikan setelah dia melakukan riset mengenai apa saja yang sejauh ini sudah diketahui mengenai otak dan pikiran manusia.
Trisa Triandesa menegaskan bahwa kebijakan KDM memajukan jam masuk sekolah tidak sesuai dengan prinsip-prinsip neurosains dan berpotensi merugikan perkembangan anak-anak dan remaja.
Ia menyarankan agar kebijakan tersebut dikaji ulang dan mempertimbangkan waktu masuk sekolah yang lebih sesuai dengan kebutuhan biologis dan perkembangan otak anak-anak. Masuk sekolah yang ideal adalah pukul 8.30 atau lebih siang, bukan pukul 6 pagi. Memajukan jam masuk sekolah tidak sesuai dengan perkembangan otak alami anak-anak dan remaja.
Menurut Trisa, perlu dipertimbangkan bahwa anak-anak dan remaja membutuhkan waktu yang cukup untuk tidur agar otak mereka dapat berfungsi optimal.
Memajukan jam masuk sekolah berpotensi menyebabkan kekurangan tidur pada siswa. Anak SD memang lebih mudah bangun pagi, tetapi tetap membutuhkan tidur 9-11 jam per malam. Remaja juga sulit bangun pagi karena secara biologis otak mereka belum siap.
Kekurangan tidur pada anak-anak dan remaja dapat menyebabkan penurunan konsentrasi, gangguan memori, emosi labil, peningkatan risiko depresi, dan penurunan prestasi akademik. ***