TERASJABAR.ID – Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang dokter kandungan berinisial MSF (juga dikenal sebagai dr. I) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi sorotan publik setelah video rekaman CCTV viral di media sosial.
Dokter yang diduga melakukan tindakan tidak senonoh terhadap pasien saat pemeriksaan USG ini telah mengundurkan diri dan tidak lagi praktik di klinik tempat kejadian. Berikut fakta-fakta terkait kasus ini berdasarkan informasi yang beredar hingga saat ini.
1. Dugaan Pelecehan Terekam CCTV
Kasus ini mencuat setelah akun Instagram @ppdsgramm mengunggah video berdurasi 53 detik pada Senin, 14 April 2025, yang menunjukkan MSF melakukan pemeriksaan USG di Klinik Karya Karsa, Garut.
Dalam rekaman, dokter tersebut terlihat tidak hanya menggunakan alat USG pada perut pasien, tetapi juga diduga menyentuh area sensitif, termasuk bagian dada, yang membuat pasien tampak risih. Video ini viral, memperoleh lebih dari 23.583 suka dan 5.784 komentar dalam 18 jam, memicu kemarahan warganet.
- Waktu Kejadian: Polres Garut mengkonfirmasi peristiwa dalam video terjadi pada 20 Juni 2024, sekitar pukul 11.00–12.00 WIB.
- Korban: Hingga kini, setidaknya dua korban mengaku mengalami pelecehan oleh MSF pada 2023 dan 2024, meski belum ada laporan resmi dari korban utama dalam video. Salah satu korban berinisial A mengungkapkan bahwa tindakan serupa terjadi pada pemeriksaan USG ketiga, bukan sejak kunjungan pertama.
2. Dokter MSF Sudah Tidak Praktik dan Mengundurkan Diri

Pemilik Klinik Karya Karsa, dr. Dewi Sri Fitriani, membenarkan bahwa MSF telah mengundurkan diri dan tidak lagi praktik di klinik tersebut sejak Januari 2025. Ia juga menyatakan bahwa MSF sudah tidak praktik di rumah sakit mana pun di Garut.
- Keluhan Sebelumnya: Dewi mengungkapkan bahwa pihak klinik menerima aduan dari pasien tentang dugaan pelecehan oleh MSF sebelum kasus ini viral. Akibatnya, CCTV dipasang di ruang pemeriksaan untuk memantau aktivitas dokter.
- Kerugian Klinik: Manajemen klinik merasa dirugikan karena nama baik tercemar, dan mereka mengaku tidak mengetahui keberadaan MSF setelah pengunduran dirinya. “Sudah sekitar dua tahun praktik di sini, tapi sejak awal 2025 tidak ada jadwal khusus. Kami tidak tahu dia praktik di mana sekarang,” ujar Dewi.
3. Penyelidikan Polisi dan Status MSF