TERASJABAR.ID – Keberadaan 157 mata air di perut Gunung Ciremai dinikmati oleh 5 juta jiwa yang tersebar di wilayah Kota Cirebon, Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).
Potensi besar sumber mata air, di kaki Gunung Ciremai itu, hendaknya tetap terjaga dan dilestarikan demi anak cucu.
Demikian ditegaskan Komisi XII DPR RI H. Rokhmat Ardiyan (HRA), Selasa 14 Oktober 2025.
Melalui Kementrian Lingkungan Hidup RI, Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI ini mengadakan Sosialisasi Desa Peduli Mata Air, dihadiri anggota mitra cai, di Balai Desa Cisantana, Cigugur, Kuningan.
Tampil sebagai Narasumber, H. Rokhmat Ardiyan, ada Koordinator Kelompok Kerja Ekosistem Perairan Darat Kementrian Lingkungan Hidup RI, Titi Novitha Harahap, Fasilitator Masyarakat Rina Masruroh, dan Kepala Desa Cisantana Ano Suratno.
HRA memaparkan potensi Kuningan sebagai Kabupaten Pariwisata. Saat ini di Kawasan Desa Cisantana ada sekitar 8 objek pariwisata yang menyerap tenaga kerja sebanyak 700 hingga 800 warga sekitar. Begitu juga potensi besar lahan pertanian, turut memperkuat program ketahanan pangan Presiden Prabowo.
Lebih lanjut HRA menyebutkan, ada sekitar 156 titik mata air di Gunung Ciremai. Tapi penikmat mata air tersebut, ada sekitar 5 juta warga. Se-wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) “Semua butuh air itu,” ucapnya
Potensi besar mata air Gunung Ciremai mesti dipertimbangkan. Pasalnya tidak sebesar di Gunung Kerinci seluas 1,2 juta hektar. Sedangkan Gunung Ciremai sendiri hanya sekitar 15.000 hektar. “Dalam hal ini mari kita manfaatkan potensi air Gunung Ciremai, jangan sampai mubazir dan terbuang sia-sia,” pinta HRA.
Sementara itu, Cisantana sebagai desa di kawasan kaki Gunung Ciremai, tentu punya cita-cita menjadi desa unggulan. Terutama sektor pertanian dan pariwisata. Sehingga Desa Cisantana menjadi desa yang mandiri, dengan pendapatan signifikan. Bilamana sudah banyak pendapatannya, dipastikan mampu mensejahterakan masyarakatnya.***