TERASJABAR.ID – Xavi Hernandez menilai masa kepemimpinannya di Barcelona secara keseluruhan cukup sukses, meski berakhir dengan kekecewaan.
Ia gagal membawa tim meraih trofi pada musim terakhirnya dan baru-baru ini mengungkap alasan di balik kemunduran performa tersebut.
Dalam sebuah konferensi di Universitas ESIC, dikutip dari Mundo Deportivo, Xavi mengaku bahwa kesalahannya terletak pada penurunan standar setelah musim pertama.
“Saya memulai karier kepelatihan di Barcelona dengan tuntutan yang sangat tinggi terhadap para pemain dan klub. Namun, setelah kami memenangkan La Liga dan Piala Super Spanyol, standar itu perlahan menurun,” ujarnya, seperti ditulis Football Espana pada Rabu malam, 12 November 2025.
Xavi mengakui bahwa dirinya kehilangan ketegasan dalam menjaga sikap disiplin dan semangat para pemain.
BACA JUGA: Dua Bek Bayern, Alphonso Davies dan Hiroki Ito, Siap Merumput Desember Ini
“Saya bisa mengatakan kepada diri saya sendiri, ‘Apa yang terjadi?’ Saya menurunkan ekspektasi, dan para pemain pun kehilangan rasa hormat serta etos kerja yang sama seperti sebelumnya. Akibatnya, pada musim terakhir kami tidak meraih apa pun. Dari situ saya belajar banyak dan harus bersikap kritis terhadap diri sendiri,” tambahnya.
Sejak meninggalkan Barcelona, Xavi belum kembali melatih klub mana pun.
Namun, setelah 18 bulan tanpa pekerjaan, ia kini siap untuk kembali ke dunia kepelatihan. Pelatih berusia 45 tahun itu dikaitkan dengan sejumlah klub besar Eropa, termasuk Manchester United.
Meski begitu, ia menegaskan ingin menangani proyek yang ambisius dan sesuai dengan visi permainannya, sembari menunggu kesempatan yang tepat untuk kembali ke bangku pelatih.-***



















