Di sekitar lokasi kejadian, terlihat tanaman jagung yang belum sempat dipanen sepenuhnya.
Warga yang menemukan korban tidak langsung mengevakuasinya, tetapi menutupinya dengan kain dan daun sebelum pihak berwenang tiba.
Menurut informasi dari pihak keluarga, korban dan suaminya bekerja sebagai buruh tani di daerah sekitar. Mereka belum dikaruniai anak dan kerap mendapat panggilan kerja dari petani lain.
Setelah dilakukan pemeriksaan, keluarga korban memutuskan untuk tidak melakukan autopsi dan mengikhlaskan kepergian Roudatul Jannah.
Jenazah korban kemudian dibawa menggunakan ambulans ke rumah duka dan dimakamkan di pemakaman umum Dusun Banjarimbo pada malam harinya.
Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, menyatakan bahwa korban meninggal akibat tersambar petir tanpa ada tanda-tanda kekerasan lainnya.(*)