Serta tuntutan terhadap layanan sistem pembayaran yang cepat, efisien, dan aman akan semakin menguat seiring dengan pengalaman baru konsumen yang dimanjakan oleh layanan baru yang serba seamless.Ia menjelaskan Perubahan perilaku ini juga tercermin di Kota Tasikmalaya.
Pada tahun 2024, volume transaksi pembayaran menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Kota Tasikmalaya tercatat tumbuh signifikan sebesar 743% (yoy).
Ke depan, pertumbuhan transaksi digital ini diharapkan semakin memperkuat ekonomi daerah yang pada tahun 2024 telah tumbuh sebesar 5,22% (yoy) dan sekaligus menciptakan sumber pertumbuhan baru di sektor ekonomi kreatif dan digital.
Sebagai bentuk dukungan terhadap transaksi digital, seluruh transaksi selama penyelenggaraan QRIS UTHM 2025 termasuk di area tenant dan booth UMKM dilakukan secara non-tunai menggunakan QRIS.
Hal ini memberikan kemudahan, keamanan, dan kenyamanan bagi peserta dan pengunjung yang berbelanja dan menikmati berbagai produk UMKM tanpa perlu membawa dompet fisik, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap uang tunai.
Komitmen QRIS UTHM terhadap perlindungan konsumen juga ditegaskan melalui edukasi dan sosialisasi layanan transaksi digital yang aman dan terpercaya. Dengan mengutamakan keamanan data pribadi dan kenyamanan peserta, penggunaan QRIS diharapkan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap ekosistem pembayaran digital di Kota Tasikmalaya.
Bank Indonesia beserta seluruh stakeholders terkait di wilayah Kota Tasikmalaya akan terus berupaya mendorong kampus yang adaptif terhadap perkembangan zaman dan menjunjung nilai-nilai keberlanjutan. Serta mendorong akselerasi ekosistem ekonomi digital, perlindungan konsumen, pengembangan UMKM di Kota Tasikmalaya.
Dengan sinergi ini diharapkan Kota Tasikmalaya dapat tumbuh sebagai pusat ekonomi kreatif dan digital yang unggul serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” paparnya. (Kris/kontributor)***