“Klarifikasi ini disampaikan oleh pemilik konten saat dilakukan pertemuan di ruang VVIP Stadion Pakansari bersama UPT Pakansari, Satpol PP, dan Diskominfo Kabupaten Bogor,” demikian bunyi pernyataan resmi dari akun tersebut.
Hal ini menegaskan bahwa kejadian dalam video tersebut tidak pernah benar-benar terjadi dan hanya merupakan bagian dari upaya menciptakan konten yang menarik perhatian.Insiden ini menyoroti masalah yang semakin meningkat terkait konten palsu di media sosial, yang dapat menyesatkan masyarakat dan merusak reputasi.
Fenomena serupa pernah terjadi sebelumnya, di mana video-video viral ternyata terbukti sebagai hoaks setelah ditelusuri lebih jauh.
Pemerintah Kabupaten Bogor, melalui Satpol PP dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), kini tengah mengkoordinasikan langkah-langkah lanjutan untuk menangani misinformasi tersebut serta menjaga ketertiban umum di wilayah tersebut.
Mereka juga mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terpengaruh oleh konten yang belum diverifikasi kebenarannya.
Keberhasilan dalam mengungkap rekayasa video ini juga menggarisbawahi pentingnya literasi media di era digital. Dengan semakin maraknya penyebaran informasi yang tidak akurat, masyarakat perlu lebih kritis dan teliti sebelum membagikan atau mempercayai konten yang beredar di platform online.
Insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, baik pembuat konten maupun pengguna media sosial, tentang tanggung jawab dalam menciptakan dan menyebarkan informasi di dunia digital yang semakin terhubung