Namun, ada pula yang meragukan klaim ini, mengingat bahwa tes serupa pernah muncul di masa lalu dan sering kali terbukti sebagai hoaks.Latar Belakang Isu Beras PalsuIsu beras palsu bukanlah hal baru di Indonesia.
Sejak beberapa tahun terakhir, kekhawatiran masyarakat terhadap keaslian beras semakin meningkat, terutama setelah beredar kabar bahwa beras palsu terbuat dari plastik atau bahan sintetik lainnya.
Meskipun belum ada bukti konkret mengenai sirkulasi beras plastik di Indonesia, isu ini terus muncul dan menjadi bahan diskusi di media sosial.Pada tahun 2017, misalnya, sebuah video serupa juga menjadi viral, di mana netizen melakukan tes membentuk bola nasi dan memantulkannya.
Saat itu, para ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menjelaskan bahwa nasi tertentu, terutama yang kaya akan amilosa (jenis pati), memang dapat membentuk bola yang memantul jika dimasak dengan cara tertentu. Hal ini bukan indikasi adanya beras palsu, melainkan sifat alami dari jenis beras tersebut.
KesimpulanVideo viral ini sekali lagi menyorot isu keaslian beras di Indonesia, meskipun metode tes yang ditampilkan belum tentu akurat. Sejarah menunjukkan bahwa klaim serupa sering kali terbukti sebagai hoaks, dan ahli pangan telah varias kali menjelaskan bahwa nasi yang memantul tidak selalu menandakan adanya beras palsu.
Namun, kekhawatiran masyarakat terhadap keamanan pangan tetap sah, terutama dengan adanya praktik penipuan seperti pengoplosan beras kualitas rendah dengan label premium. Pemerintah dan instansi terkait perlu terus mengedukasi masyarakat tentang cara membedakan beras asli dan palsu, serta meningkatkan pengawasan terhadap distribusi beras di pasar.
Sementara itu, masyarakat diimbau untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum diverifikasi, terutama yang beredar di media sosial. Keamanan pangan memang penting, tetapi panik tanpa bukti yang jelas hanya akan memperburuk situasi