Korban dan Penyelamatan
Delapan korban tewas, dengan empat di antaranya meninggal karena luka bakar di dalam keranjang dan empat lainnya akibat jatuh dari ketinggian. Tiga di antara korban ditemukan dalam posisi saling berpelukan, menurut Kepala Kepolisian Santa Catarina, Ulisses Gabriel, yang menyebut pemandangan itu “menyakitkan hati.” Sementara itu, 13 penumpang yang selamat, termasuk pilot, segera dilarikan ke rumah sakit terdekat, seperti Nossa Senhora de Fátima. Lima di antaranya dilaporkan dirawat, dengan tiga dalam kondisi stabil dan dua telah dipulangkan.
Saksi mata di lokasi kejadian menggambarkan pemandangan mengerikan. “Ada seorang wanita yang penuh lumpur, dalam kondisi syok, dan seorang pria yang pincang. Di dekatnya, kami melihat dua jenazah,” ujar seorang saksi. Tim darurat, termasuk 27 petugas pemadam kebakaran, beberapa kendaraan, dan sebuah pesawat, dikerahkan untuk melakukan evakuasi dan pencarian.
Praia Grande: “Cappadocia Brasil”
Praia Grande dikenal sebagai destinasi wisata balon udara yang populer, sering disebut sebagai “Cappadocia Brasil” karena lanskap ngarainya yang dramatis, mirip dengan wilayah terkenal di Turki. Setiap hari, sekitar 25 hingga 30 balon udara lepas landas di wilayah ini, terutama selama perayaan bulan Juni yang merayakan hari raya Santo Katolik seperti Santo Yohanes. Namun, insiden ini menjadi kecelakaan balon udara paling mematikan di Brasil sejak 2016 dan menambah daftar kecelakaan serupa di negara tersebut dalam waktu singkat.
Hanya beberapa hari sebelumnya, pada 15 Juni 2025, sebuah balon udara tanpa izin yang membawa 35 orang jatuh di Capela do Alto, São Paulo, menewaskan seorang wanita berusia 27 tahun dan melukai 11 lainnya. Pada Kamis sebelum kecelakaan di Praia Grande, sebuah balon lain jatuh di pantai São Paulo tanpa menyebabkan korban jiwa.