“Kesulitannya saat mengevakuasi ular itu dari bawah kandang ayam. Kita pakai alat seadanya, seperti kayu, untuk menggiring ular keluar. Setelah itu, ular berhasil kami keluarkan untuk diamankan,” jelasnya.
Ular sanca kembang tersebut selanjutnya dibawa ke rumah relawan untuk observasi sementara sebelum nantinya akan dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya.
“Saya ini relawan, dan wilayah rawan kemunculan ular biasanya ada di Karangtengah, Cibadak, dan Nagrak. Dalam sebulan, kami bisa evakuasi sekitar 20 sampai 25 ekor ular,” tambahnya.
“Warga diimbau untuk lebih waspada, terutama yang memiliki kandang atau peliharaan di area terbuka, mengingat cuaca dan kondisi lingkungan yang bisa memicu pergerakan satwa liar seperti ular ke permukiman,” pungkasnya. (Kontri Sukabumi/Den)