Sekolah yang seharusnya jadi benteng morsl paling awal, kini telah dijadikan ruang anarkisme. Mereka berdemo dengsnncara mogok belajar hanya karena solidaritas semu. Dan celakanya para ortu percaya benar, kalau aksi yang dilakukan siswa itu benar. Tidak pernah sedikitpun mengapa kasus demo itu terjadi.
Gila banget! Mereka merasa menang dan berotak kegirangan, karena kepsek nya telah di nonaktifkan. Inikah tanda keberhasilan pendidikan nasional. Menurutku saat ini konsep pendidikan merdeka yang tidak barbasis budaya Indonesia lah yang salah. Mereka merdeka hanya untuk mendapatkan gak haknya, tanpa perduli dengan kewajiban yang harus dipatuhi.
Kewenangan pendidik sudah bertahun-tahun di lucuti. Guru kertas memberikan hukuman sudah tidak ada lagi sokolah. Guru sudah tdk berani lagi menegur siswa, akibatnya, terjadilah pergeseran moral budi pekerti yang hilang. Begitu pun guru akhirnya hanya melaksanaksn separoh tugasnya, yakni hanya mengajar, tanpa mendidik.
Jadi wajar jika banyak siswa yang “mantangul”. Orangtua kurang dihormati guru tak di takuti. Jangan janganlah lagi kita bermimpi sampai ke Dunia emas tahun 2045. Sulit rasanya akan menemukan generasi yang siap secara nasionsl utk bisa memimpin negeri ini.
Jangan salahkan pula klo KDM , Kang Dedi Mulyadi Gubernur. Jabar buat program sekolah Militer. Karena penegakan disiplin dini hanya ada di militer. Bukan militerisme.
Satu satu wadah guru utk menyalurkan aspirasinya hanya tinggal PGRI.
Saya Ketua PGRI 2012 kota Cirebon, menyeruksm PGRI saatnya kini harus mengangkat bendera ‘perang’, kembalikan kepsek ke tempat asal, kirimkan siswa yg terindikasi nakal ke barak militer dan turunkan Gubernur Banten.
Selamat berjuang sahabatku di seluruh Nusantara. ***