TERASJABAR.ID – Kompetisi sepak bola kasta tertinggi Indonesia resmi berganti nama dari BRI Liga 1 menjadi BRI Super League untuk musim 2025/2026. Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) atau I.League, Ferry Paulus, mengumumkan bahwa trofi juara untuk musim mendatang akan hadir dengan desain yang sepenuhnya baru.
ADVERTISEMENT
Pengumuman ini disampaikan dalam konferensi pers di SCTV Tower, Jakarta, pada Minggu (3/8/2025).
- Perubahan Trofi: Simbol Transformasi Kompetisi
Ferry Paulus menyatakan bahwa trofi baru BRI Super League 2025/2026 bukan sekadar perubahan estetika, melainkan simbol semangat baru dalam pengelolaan sepak bola nasional. “Pasti dong, baru (trofi Super League),” ujar Ferry dengan penuh keyakinan. Trofi ini akan menggantikan trofi lama yang digunakan sejak PSM Makassar juara pada musim 2022/2023 dan Persib Bandung pada dua musim terakhir. Rebranding dari Liga 1 ke Super League menandai ambisi I.League untuk meningkatkan status liga di kancah Asia, dengan trofi baru sebagai representasi profesionalisme, transparansi, dan daya saing. - Seperti Apa Bentuk Trofi Baru?
Meski detail desain belum diungkap, trofi baru diperkirakan akan mengusung elemen modern yang mencerminkan identitas BRI Super League. Dengan keterlibatan sponsor asing seperti Adidas sebagai penyedia perlengkapan kompetisi, desain trofi kemungkinan akan mengadopsi estetika kontemporer dengan sentuhan global, namun tetap mempertahankan nilai budaya Indonesia. Trofi Liga 1 sebelumnya memiliki aksen emas dan perak yang elegan, sedangkan trofi baru mungkin akan lebih futuristik, dengan garis dinamis atau elemen visual yang mencerminkan semangat kompetitif dan inovasi. Antusiasme penggemar di media sosial, seperti cuitan dari akun @MafiaWasit, menunjukkan ekspektasi tinggi meski disertai sindiran terkait pengelolaan federasi. - Dampak Perubahan Trofi dan Kompetisi
Selain trofi baru, hadiah juara BRI Super League 2025/2026 akan meningkat 40 persen dibandingkan musim sebelumnya. Subsidi klub juga naik signifikan, dengan kontribusi tetap meningkat 70 persen dan kontribusi variabel naik 100 persen. Langkah ini diharapkan meningkatkan daya saing klub dan kualitas kompetisi. Kebijakan lain, seperti penambahan kuota pemain asing hingga sembilan per klub, juga menjadi bagian dari transformasi untuk memperkuat liga