TERASJABAR.ID – Menjelang Hari Raya Idulfitri 2025, sebuah fenomena menarik kembali mencuri perhatian masyarakat Indonesia: tren sewa iPhone yang melonjak drastis di berbagai daerah.
Dari Solo, Semarang, hingga Banyuwangi, jasa persewaan iPhone kebanjiran pesanan, dengan tarif sewa yang bervariasi mulai dari Rp90.000 hingga Rp220.000 per hari. Banyak yang memanfaatkan layanan ini untuk keperluan buka bersama (bukber), silaturahmi Lebaran, hingga sekadar mengabadikan momen di media sosial.
Namun, di balik maraknya tren ini, muncul pertanyaan besar: seberapa penting gengsi dalam momen Lebaran, hingga masyarakat rela mengeluarkan biaya ekstra untuk menyewa iPhone?
Lonjakan Permintaan Sewa iPhone: Fakta di Lapangan
Berdasarkan laporan dari berbagai daerah, permintaan sewa iPhone meningkat tajam sejak memasuki minggu keempat Ramadan.
Di Solo, Kasyful, seorang penyedia jasa sewa iPhone, mengungkapkan bahwa rata-rata ada 20 pelanggan per hari selama Ramadan, dengan model iPhone XR dan iPhone 11 menjadi yang paling laris karena harganya lebih terjangkau. “Biasanya mereka sewa untuk bukber, ambilnya setelah ashar, lalu dikembalikan setelah tarawih,” ujar Kasyful.
Sementara itu, di Banyuwangi, Bagus Daniel, pemilik i-Rent, melaporkan bahwa 20 unit iPhone miliknya sudah sold out sejak H-10 Lebaran, dengan beberapa pelanggan bahkan menyewa hingga 9 hari.
Di Kraksaan, Probolinggo, permintaan sewa iPhone melonjak dari 5-6 unit per hari menjadi 14 unit per hari, dengan tarif tertinggi mencapai Rp220.000 per hari. Fenomena serupa juga terjadi di Magelang, di mana penyedia jasa sewa seperti Dita menawarkan iPhone 11 dan iPhone 13 untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Tak hanya itu, di Semarang, Kasyful menyebutkan bahwa omzet bisnis sewanya mencapai puluhan juta rupiah jelang Lebaran, sebuah angka yang menunjukkan betapa besar minat masyarakat terhadap tren ini.
Alasan di Balik Tren Sewa iPhone: Gengsi atau Kebutuhan?