TERASJABAR.ID – Sebuah tren baru di kalangan pelari, yang dikenal dengan istilah “Strava Fridge,” kini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Tren ini melibatkan para pelari yang merekam diri mereka saat mengambil minuman isotonik dari chiller minimarket, meminumnya, dan kemudian meninggalkannya tanpa membayar. Fenomena ini tidak hanya menimbulkan kontroversi, tetapi juga merugikan para pegawai minimarket yang harus menanggung kerugian akibat barang dagangan yang hilang.
Asal-usul Tren “Strava Fridge”
Tren ini bermula dari aplikasi Strava, yang populer di kalangan pelari dan pesepeda untuk melacak aktivitas olahraga mereka melalui GPS. Awalnya, tren ini hanya berupa guyonan di platform seperti Reddit dan Twitter, di mana pengguna memparodikan aktivitas berlari dengan berdiri di depan kulkas, baik di rumah maupun di minimarket. Namun, seiring waktu, tren ini berkembang menjadi aksi yang lebih serius, terutama di minimarket.
Dampak Negatif bagi Minimarket
Video-video yang beredar menunjukkan bagaimana para pelari, yang sebagian besar mengenakan pakaian olahraga, mengambil botol minuman isotonik dari chiller, meminumnya, dan kemudian meninggalkannya tanpa membayar. Hal ini tentu saja merugikan minimarket, karena barang dagangan yang sudah dibuka dan diminum tidak dapat dijual kembali. Pegawai minimarket, seperti yang terlihat dalam video, sering kali merasa frustrasi karena harus menghadapi situasi ini berulang kali.
Seorang pegawai minimarket dalam video tersebut menunjukkan botol minuman yang sudah dibuka dan diminum, dengan tulisan di layar yang menyatakan, “Buat tren sanggup, bayar ga sanggup.” Ungkapan ini mencerminkan kekecewaan mereka terhadap aksi yang dilakukan para pelari tersebut..