TERASJABAR.ID – Heung-Min Son mungkin heran melihat perubahan besar yang terjadi di Tottenham.
Setelah musim yang dipenuhi kritik soal kurangnya agresivitas dan performa kandang yang mengecewakan, Spurs justru tampil solid di hadapan mantan kapten mereka.
Dalam laga ini, mereka menang meyakinkan 3-0 atas Slavia Praha, setelah Son terlebih dahulu menyapa para pendukung sebelum pertandingan dimulai.
Gol awal datang ketika sundulan David Zima malah masuk ke gawangnya sendiri.
Mohammed Kudus kemudian menggandakan keunggulan, disusul eksekusi penalti Xavi Simons di babak kedua.
BACA JUGA: Konflik Slot–Salah Ganggu Ruang Ganti Liverpool
Bagi manajer baru, Frank, momentum kemenangan ini penting: dua kemenangan beruntun pertama sejak pertengahan September dan clean sheet dua laga berturut-turut.
Meski Brentford dan Slavia bukan lawan terberat, hasil ini bisa menjadi fondasi kebangkitan Spurs.
Kembalinya Simons sebagai starter juga memberikan dampak besar.
Ia mencetak gol dalam dua pertandingan terakhir dan menjadi sumber kreativitas yang sebelumnya hilang.
Kemenangan ini menjaga peluang Spurs finis delapan besar dan mengamankan tiket langsung ke babak 16 besar Liga Champions.
Di sisi lain, Djed Spence menampilkan peran ofensif yang jarang diberikan Frank musim ini.
Ia sering maju seperti playmaker tambahan, memaksa Micky van de Ven mengisi ruang kosong di kiri.
Pola itu terbukti efektif dalam beberapa serangan berbahaya Spurs.
Namun, ada satu kabar buruk. Van de Ven menerima kartu kuning yang tidak perlu setelah insiden dengan Mojmir Chytil, membuatnya harus absen di laga penting melawan Borussia Dortmund pada Januari.- ***
















