TERASJABAR.ID – Gelandang Tottenham, Joao Palhinha, dikenal karena gaya bermainnya yang agresif dan tekel keras, dan ia memilih menjawab kritik melalui performa di lapangan.
Beberapa komentar pedas dari Jamie Carragher bulan lalu, yang mempertanyakan kualitasnya, memotivasi Palhinha untuk menunjukkan kemampuan sebenarnya.
“Beberapa orang perlu membicarakan orang lain agar tampil di televisi. Hidup saya sama sekali bukan soal itu,” ujar Palhinha, seperti ditulis The Evening Standard pada Kamis, 11 Desember 2025.
Ia menilai bahwa beberapa mantan pemain yang mengomentarinya seolah menonjolkan status superstar masa lalu, dan ia yakin performanya bersama Tottenham musim ini sudah cukup membuktikan kualitasnya.
Carragher menyoroti kemampuan Palhinha dalam mengontrol bola dan mengirim umpan progresif, yang dianggap kurang memuaskan.
Namun, Spurs mendatangkan Palhinha bukan sebagai playmaker, melainkan gelandang yang bisa menjaga keseimbangan tim, memenangkan duel, dan melindungi lini belakang.
Statistik memperkuat perannya: Palhinha telah melakukan 61 tekel di Liga Premier musim ini, lebih banyak daripada pemain lain, serta berperan penting dalam kemenangan Spurs atas Manchester City di awal musim.
Kritik sering muncul terkait pendekatan berhati-hati Spurs dalam penguasaan bola dan keterbatasan kreativitas Palhinha, termasuk kemitraannya dengan Rodrigo Bentancur yang dianggap terlalu kaku.
Meski begitu, Palhinha tetap menjadi pemain kunci tanpa bola.
Tantangan klub adalah menemukan pasangan lini tengah yang tepat; Archie Gray, misalnya, mampu melengkapi Palhinha dengan kemampuan menggiring bola dan memberikan umpan terobosan.
Dengan biaya £27 juta, Spurs sulit menemukan gelandang yang memadukan kekuatan fisik dan kemampuan bertahan seperti Palhinha.
Fokus tim seharusnya pada menyusun lini tengah yang mendukungnya, bukan mengkritik keterbatasannya.-***














