TERASJABAR.ID – Spurs tumbang 4-1 dari Arsenal dalam derby London utara, dan sulit menyatakan bahwa mereka layak mendapat hasil lebih baik.
Hampir seluruh babak pertama berjalan hambar, sesuai pendekatan hati-hati Frank.
Selama 36 menit Spurs mampu meredam tekanan tuan rumah, namun dua gol cepat dari Leandro Trossard dan Eberechi Eze sebelum turun minum membuat situasi berubah drastis.
Di babak kedua, Eze menambah dua gol lagi, menyempurnakan hattrick, pahit bagi Spurs yang sempat berupaya merekrutnya pada musim panas.
Richarlison sempat memperkecil ketertinggalan lewat tembakan spektakuler dari jarak 40 meter yang melambung sempurna melewati David Raya, tetapi itu satu-satunya momen positif bagi Tottenham.
BACA JUGA: Eberechi Eze Pilih Arsenal Ketimbang Tottenham Hotspurs
Frank memilih formasi tiga bek pertama kalinya sejak Piala Super UEFA.
Namun berbeda dari penampilan agresif mereka pada kesempatan sebelumnya, Spurs tampil tanpa keberanian.
Mereka tidak melepaskan satu tembakan pun di babak pertama, terlihat membuang waktu sejak awal dan hanya mengandalkan sapuan panjang tanpa arah.
Begitu Arsenal mencetak gol pembuka, hasil akhir terasa tak terhindarkan.
Spurs mengakhiri laga dengan hanya tiga tembakan, gambaran jelas kurangnya ancaman.
Kekalahan ini akan membekas. Untuk pertama kalinya sejak 1980-an, Spurs menderita empat kekalahan beruntun dari Arsenal.
Cristian Romero kini harus absen saat menjamu Fulham karena akumulasi kartu kuning yang tidak perlu.
Rekor tandang Spurs yang sebelumnya impresif juga runtuh.
Dengan laga berat melawan Newcastle menanti dan kemungkinan turun ke peringkat sepuluh, tekanan terhadap Frank semakin besar.-***
















