TERASJABAR.ID – Polda Jabar telah melakukan rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMA/SMK/SLB tahun 2025 di Provinsi Jabar, di Aula Biroops Polda Jabar melalui zoom meeting.
Hadir dalam rapat yang berlangsung pada Jumat (11/7/2025) ini, antara lain Sekda Jabar, Herman Suryatman, Kadisdik Jabar, Purwanto, Kabagkerma Biroops Polda Jabar, Sekdisdik Jabar, para kabid disdik Jabar, hingga perwakilan polres dan polresta/polrestabes jajaran Polda Jabar, serta perwakilan sekolah SMA/SMK/SLB se-Jawa Barat.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan mengatakan, hasil dari rapat tersebut ialah kegiatan MPLS akan dilaksanakan selama lima hari mulai 14-18 Juli 2025 dalam rangka menguatkan sektor pendidikan untuk melahirkan generasi cageur, bageur, bener, pinter, dan singer.
“Pembangunan ekosistem pendidikan yang kuat diharapkan adanya dukungan sistem dari TNI/Polri selama proses MPLS yang akan berlangsung. Lalu, keterlibatan TNI/Polri juga dalam rangka menghilangkan stigma negatif terhadap institusi yang menguatkan kehadiran TNI/Polri yang humanis,” ujarnya, Minggu (13/7/2025).
Hendra menambahkan, rapat kesiapan MPLS pun sudah dilaksanakan dengan TNI dan Polri untuk dapat membantu kegiatan MPLS terutama dalam memberikan pendampingan, penguatan, pemantauan kepada siswa.
“Tujuan kegiatan ini salah satunya untuk melahirkan generasi yang Pancawaluya melalui magic moment kegiatan MPLS selama lima hari di sekolah. Semoga anggota TNI/Polri dapat berkolaborasi dengan sekolah-sekolah guna membantu kegiatan MPLS berjalan dengan lancar baik diisi dengan kegiatan pembekalan maupun praktik agar anak-anak bisa lebih produktif,” ujarnya.
Hendra menegaskan Polda Jabar siap membantu kelancaran kegiatan MPLS sekolah-sekolah di Jabar, namun dengan keterbatasan anggota di setiap wilayah, agar dikoordinasikan dengan ketua cabang dinas pendidikan di wilayah masing- masing.
“Semoga materi yang disampaikan oleh Polri kepada siswa-siswi sekolah merupakan materi yang mudah diterima dan dimengerti sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh para siswa,” tutupnya.***