“Dengan keterbatasan modal, IKM memiliki ruang gerak yang sempit dalam pemasaran konvensional. Pemasaran digital membuka kesempatan bagi IKM untuk menjangkau pasar lebih luas, bahkan global, dengan biaya yang jauh lebih terjangkau,” ujarnya.
Peningkatan literasi digital menjadi semakin relevan seiring tingginya penetrasi internet dan perubahan tren belanja masyarakat.
Berdasarkan survei APJII pada tahun 2025, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 229,43 juta jiwa. Data Kementerian Perdagangan juga menunjukkan pertumbuhan pengguna e-commerce meningkat 69 persen dalam lima tahun terakhir, dari 38 juta pada 2020 menjadi 65 juta pada 2024, dengan nilai transaksi mencapai Rp487 triliun pada 2024.
“Tingginya minat belanja daring harus menjadi momentum bagi pelaku IKM untuk memperluas kehadiran produk di berbagai marketplace,” ujarnya.
Sebagai realisasi dari program tersebut, Ditjen IKMA menyelenggarakan kegiatan “Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan melalui Pemasaran Digital di Jawa Timur” pada 21 November di Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Sidoarjo. Program ini diikuti sebanyak 100 pelaku IKM binaan dari Sidoarjo, Mojokerto, dan Kota Mojokerto.
Para peserta mendapatkan materi strategi pemasaran digital, fotografi produk, hingga tips optimalisasi penjualan di marketplace.
“Pembinaan ini kami desain agar peserta langsung praktik, mencoba, dan merasakan dampaknya. Dengan begitu, mereka akan termotivasi untuk memperdalam kemampuan digitalnya,” ujar Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Budi Setiawan.
Sebagai tindak lanjut, para peserta akan mendapatkan pendampingan melalui WhatsApp Group oleh pihak Shopee, serta mentoring khusus bagi enam IKM terpilih bersama Universitas Ciputra Surabaya. Program ini merupakan bagian dari kerja sama yang telah terjalin sejak September.
“Kami berharap pendampingan ini membantu IKM menemukan solusi atas kendala yang mereka hadapi, dan mendorong usaha mereka berkembang lebih pesat,” imbuh Budi.
Ke depan, Kemenperin akan terus mengevaluasi efektivitas program peningkatan literasi digital IKM, serta memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan pembinaan IKM lebih strategis, menyeluruh, dan berdampak nyata bagi perekonomian nasional.***
















