Mereka mencetak total 12 gol dalam 4 laga, menunjukkan lini serang yang tajam dan organisasi permainan yang solid. Asilbek Aliev menjadi ancaman utama dengan ketajamannya, didukung gelandang kreatif seperti Sadriddin Khasanov. Uzbekistan juga memiliki keunggulan waktu istirahat lebih panjang sekitar 21 jam dibandingkan Indonesia, yang bisa memengaruhi stamina pemain.
Pertemuan Indonesia vs Uzbekistan di semifinal disebut-sebut sebagai “final kepagian” karena kedua tim tampil sempurna di fase grup. Namun, Indonesia punya modal psikologis dari kemenangan 1-0 atas Korea Selatan, menunjukkan kemampuan mereka mengatasi tim kuat dengan pertahanan ketat dan serangan balik cepat. Meski begitu, Uzbekistan akan menjadi ujian terberat sejauh ini, terutama setelah mereka menggilas UEA dengan permainan menyerang yang terorganisir.
- Kinerja APBN 2025 Tetap Terjaga, Ini Penjelasan Menkeu Purbaya
- Dorong Transformasi Klining Servis Jadi Profesi Profesional, Wamenaker Ungkap Alasannya
- Menaker Imbau Perusahaan Terapkan WFA bagi Pekerja pada 29-31 Desember 2025
- Mau Wisata Sambil Belanja? Kunjungi Saja BINA Indonesia Great Sale 2025, Menpar Sampaikan Hal Ini
- Penumpang Kereta Diprediksi 3,94 Juta Orang pada Libur Nataru, Menhub: Tingkatkan Manajemen Keselamatan
Tantangan dan Kunci Kemenangan
Untuk mengalahkan Korea Utara, Indonesia harus:
- Menjaga Soliditas Pertahanan: Waspadai kecepatan Ri Kang-rim dan kreasi serangan Pak Kwang-song. Matthew Baker dan Dafa Al Gaseni harus tampil maksimal.
- Memanfaatkan Peluang: Evandra Florasta dan Zahaby Gholy perlu klinis di depan gawang, mengingat Korea Utara punya bek tangguh seperti Choe Chung-hyok.
- Kontrol Emosi: Laga ini diprediksi ketat. Mental pemain akan diuji, terutama jika skor imbang hingga akhir laga.
Jika lolos ke semifinal, menghadapi Uzbekistan membutuhkan:
- Strategi Defensif: Uzbekistan punya serangan bertubi-tubi. Indonesia harus rapat di lini tengah dengan Fabio Azkariawan dan Nazriel Alfaro untuk memutus aliran bola.
- Serangan Balik Cepat: Kecepatan Mochamad Mierza dan umpan terobosan Fadly Alberto bisa mengeksploitasi celah di lini belakang Uzbekistan.
- Manajemen Stamina: Dengan waktu istirahat lebih pendek, Nova Arianto perlu merotasi pemain dengan cerdas untuk menjaga kesegaran tim.

















