Di sisi lain, Maarten Paes adalah benteng terakhir di bawah mistar gawang. Kiper FC Dallas ini mencatatkan clean sheet dalam kemenangan atas Bahrain, dengan beberapa penyelamatan krusial yang menjaga keunggulan tipis 1-0 hingga akhir laga.
Performa konsistennya sejak debut pada September 2024 menjadikannya salah satu kiper terbaik di Grup C, dengan total 20 save hingga Maret 2025, menurut data AFC.
Tantangan bagi Patrick Kluivert
Absennya dua pemain inti ini memaksa Patrick Kluivert untuk memutar otak mencari pengganti yang sepadan. Di posisi gelandang, nama seperti Ricky Kambuaya, Ivar Jenner, atau Thom Haye bisa menjadi opsi untuk mengisi kekosongan Marselino.
- Mentan Kirim Logistik Bantuan Bencana Satu Kapal Penuh ke Sumatra
- OJK Dorong Kontribusi Industri Jasa Keuangan pada Program Pemerintah
- Stroke Sebabkan 350 Ribu Kematian per Tahun di Indonesia, Wamenkes Ungkapkan Hal Ini
- Pemkot Bandung Gerak Cepat, Rp2 Miliar Disalurkan untuk Ringankan Derita Korban Bencana di Sumatera
- Tim SAR Gabungan Upayakan Pencarian Tiga Warga yang Tertimbun Longsor di Wargaluyu, Kec. Arjasari Kab. Bandung
Namun, menggantikan kreativitas dan dinamisme Marselino bukan perkara mudah, terutama dalam laga sekrusial melawan China, yang menjadi penentu peluang Indonesia lolos ke putaran keempat.
Untuk posisi kiper, Emil Audero Mulyadi, kiper keturunan yang baru bergabung dengan Timnas Indonesia pada Maret 2025, kemungkinan besar akan melakoni debut kompetitifnya. Meski memiliki pengalaman di level klub yang lebih tinggi dibandingkan Paes—pernah bermain untuk Juventus dan Inter Milan Audero belum memiliki chemistry dengan lini belakang Garuda. Alternatif lain adalah Ernando Ari, kiper Persebaya Surabaya yang pernah menjadi andalan di era sebelumnya, meski performanya kerap dipertanyakan di level internasional.

















